IndexU-TV

Harga Tiket Feri Batam-Singapura Mahal, Target 3 Juta Wisman Terancam Tak Tercapai

Kapal Feri Batam-Singapura
Sejumlah kapal feri berlabuh di kawasan perairan Pelabuhan Feri Internasional Batam Center. (Foto: Irvan Fanani)

BATAM – Mahalnya harga tiket kapal feri rute internasional Batam-Singapura selama dua tahun terakhir menjadi polemik yang tak berkesudahan.

Hal ini tidak hanya menjadi keluhan para pengguna jasa, namun juga pemerintah daerah maupun Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang tahun ini menargetkan 3 juta kunjugan wisatawan mancanegara (wisman).

Polemik ini juga menjadi sorotan Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kepri, Wahyu Wahyudin. Ia menyebutkan, bahwa sejak 2023 lalu pihaknya sudah meminta pihak agen kapal mengkaji ulang penetapan harga tiket rute Batam-Singapura itu yang mencapai Rp800 ribu tersebut dan meminta untuk diturunkan.

“Bukan hanya wisman yang ingin ke Batam yang diberatkan dengan harga tiket yang mahal ini, tapi masyarakat di Batam juga merasakan hal yang sama,” ujarnya, Jumat 21 Juni 2024.

Wahyu memaklumi alasan para agen kapal menaikkan tarif tiket tersebut, karena meningkatkan biaya operasional, terutama harga mengacu pada harga minyak internasional. Namun, menurutnya hal itu bisa disiasati dengan membeli BBM di Indonesia.

“Selama ini kan para agen kapal mengisi bahan bakar di Singapura. Kalau seaindainya mereka keberatan dengan mahalnya harga BBM di Indonesia ini, kan bisa hearing dengan Pertamina, mereka sebagai penyedia jasa bisa minta subsidi untuk harga BBM,” kata Wahyu.

“Paling tidak harga BBM yang mereka beli di sini berada di bawah harga di Singapura. Sehingga harga tiket ini bisa kembali turun, tapi kan ini mereka belum mau juga,” sesalnya.

Wahyu juga menyayangkan alasan para agen kapal yang menyebutkan, bahwa naiknya tarif tiket tersebut karena naiknya tarif pass pelabuhan atau seaport tax.

“Seaport tax ini kan dibebankan kepada penumpang. Sekarang ini harga tiket sudah tinggi ditambah lagi seaport tax yang naik sejak September 2023 lalu, sehingga penumpang semakin tercekik,” ucapnya.

“Kalau alasan mereka (agen kapal) menaikkan harga tiket ini untuk menutupi kerugian yang ditimbulkan saat pandemi Covid-19, kenapa rentang waktunya cukup lama. Sekarang sudah endemi dan arus lalu lintas laut pun sudah berjalan normal,” sambungnya.

Baca juga: KPPU Selidiki 4 Agen Kapal Terkait Dugaan Kartel Tiket Feri Batam-Singapura

Wahyu menekankan, agar para agen kapal menyampaikan secara transparan alasan mereka menaikkan tarif tiket ini, sehingga tidak menimbulkan dugaan adanya praktik kartel tiket feri dengan rute tersebut.

Melihat polemik ini, Wahyu mengaku pesimis target 3 juta kunjungan wisman yang ditargetkan oleh Pemprov Kepri pada tahun ini dapat tercapai.

“Melihat iklim wisata di Kepri khususnya Batam saat ini, dan sebentar lagi akan ada Pilkada, saya kira tidak bakalan tercapai target ini. Paling akan hanya mencapai sekitar 2,5 juta kunjungan saja,” ungkapnya. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News

Exit mobile version