BINTAN – PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Persero Cabang Tanjungpinang, Kepulauan Riau menyatakan, sudah lima hingga enam tahun tak menaikkan tarif tiket untuk penumpang.
Pasca harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang resmi naik, Sabtu (3/9) pekan lalu. Belum ada kebijakan lebih lanjut terkait penyesuaian harga tiket untuk pemumpang.
Hingga hari ini, Senin (5/9) harga tiket untuk kapal penumpang KM Umsini, Bukit Raya, dan KM Kelud yang berangkat dari Pelabuhan Sribayintan di Kijang, Bintan masih tarif lama.
“Untuk tiket masih harga lama. Kita sudah lima sampai enam tahun ini, tidak ada kenaikan harga tiket,” kata Soeharto, Kaur Ops Pelni Cabang Tanjungpinang di Bintan, Senin (5/9).
Harga tiket saat ini, kata Soeharto, tergantung dari rute tujuan kapal, calon penumpang dewasa dan bayi, hingga kelas kapal yang dipilih oleh calon penumpang.
Misalnya, calon penumpang dewasa hendak berangkat dari Pelabuhan Sribayintan Kijang menuju Tanjung Priok di Jakarta menggunakan KM Umsini dengan harga tiket Rp326 ribu.
Baca juga: Tiket Kapal Dumai Express Belum Naik, Agen Masih Tunggu Penyesuaian
Sedangkan, harga tiket untuk calon penumpang masih bayi sekitar Rp38 ribu sampai 76 ribu per orang.
Kemudian, lanjut Soeharto, rute tujuan dengan menggunakan transportasi laut KM Bukit Raya dibanderol harga tiket kisaran Rp99 ribu sampai 326 ribu per orang untuk calon penumpang dewasa.
Untuk calon penumpang yang masih bayi, harga tiket kapalnya kisaran Rp15 ribu hingga Rp39 ribu per orang.
Bagi calon penumpang yang menggunakan transportasi laut KM Kelud, harga tiket yang diberikan pihak Pelni ke calon penumpang dewasa kisaran Rp49 ribu sampai dengan Rp1.035.000.
Untuk kategori calon penumpang yang masih bayi, harga tiket kisaran mulai Rp10 ribu hingga Rp108 ribu per orang.
“Ini harga tiket kapal Pelni kita yang lama. Tidak ada kenaikan harga tiket,” tegas dia.
Baca juga: Tarif Tambang Pompong di Bintan Pesisir Bakal Naik