Hari Ini Sejumlah Daerah Terendam Banjir di Batam

Banjir Batam
Sejumlah daerah terendam banjir di Batam, Kepri. (Foto: Muhammad Chairuddin)

BATAM – Sejumlah daerah terendam banjir usai diguyur hujan di Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Kamis (06/10) siang.

Berdasarkan pantauan ulasan.co, banjir tersebut terjadi di daerah Nagoya, Lubuk Baja, Tiban Kampung, Bengkong, Tanjung Piayu, Tembesi, Nongsa, dan Legenda. Bahkan beberapa titik banjir itu sempat diabadikan oleh warga Kota Batam dan mengunggahnya di media sosial.

Tak hanya di perumahan, sejumlah titik banjir itu juga terpantau di jalan raya. Akibatnya arus lalu lintas cukup terganggu lantaran banjir dengan ketinggian di atas mata kaki orang dewasa itu.

Ketua RW 01 Tiban Kampung, Supratman mengatakan, banjir di tempatnya sudah terjadi sejak beberapa turun hujan siang tadi. Akibatnya, banjir sekitar satu meter merendam rumah warga.

“Akibat hujan ini, ada beberapa RT yang tergenang air. Ada setidaknya tiga RT. Ada sekitar 300 keluarga. Akibat luapan air sungai tersumbat juga,” katanya.

Ia melanjutkan, banjir itu juga terjadi lantaran adanya pengerjaan jalan dan gotong-royong di lokasi sekitar. Pengerjaan itu juga menyebabkan gorong-gorong itu tersumbat.

Akan tetapi, tak berlangsung lama, warga dan pihak kontraktor langsung mengatasi hal tersebut. “Sekarang sudah berangsur normal karena beko sudah turun urus yang tersumbat,” lanjutnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Kota Batam, Yumasnur membenarkan terjadinya sejumlah banjir di sejumlah titik. Menurutnya, saat ini memang terdapat puluhan titik banjir di Kota Batam.

Ia menjelaskan, Pemko Batam akan berupaya mengatasi hal tersebut sesuai target setiap tahunnya.

“Tim untuk drainase yang tersumbat juga sudah turun. Kita akan lakukan upaya untuk meminimalisir itu. Lokasi yang bisa kita turunkan alat berat, langsung kita turunkan,” ujarnya.

Baca juga: Hujan Lebat, Kawasan Sei Beduk Batam Banjir

Ia melanjutkan, terdapat sejumlah faktor yang mempengaruhi terjadinya banjir itu. Beberapa faktor itu ialah adanya pembangunan yang menyebabkan daerah resapan air berkurang, terjadinya pasang surut air laut, sampah yang memumpuk di saluran air, hingga curah hujan yang tinggi.

“Setiap tahun kita selalu update kita punya target untuk menyelesaikan titik banjir. Titik rawan itu seperti di Kavling mandiri, dan ada sejumlah titik lainnya,” ungkap Yumasnur. (*)