Hasil Tangkapan Dihargai Murah, Nelayan di Bintan Minta Perhatian Pemerintah

Nelayan Tradisional
Salah seorang nelayan di Desa Penaga, Bintan, Kepri, Zahir saat menghitung hasil tangkapannya. (Foto:Muhammad Chairuddin/Ulasan.co)

BINTAN – Nelayan tradisional di Bintan, Kepulauan Riau (Kepri), mengeluhkan harga hasil tangkapan mereka dihargai sangat murah saat dijual ke pasaran dan berharap pemerintah memperhatikan nasib mereka.

Bahkan harga yang ditawarkan per kilogram hasil laut itu, tidak sebanding dengan kebutuhan operasional dan kebutuhan sehari-hari mereka.

Sehingga, mereka berharap ada respon positif Pemerintah Kabupaten Bintan maupun Provinsi Kepri bisa mengatasi masalah tersebut.

Salah seorang nelayan kepiting di Desa Pengudang, Alias menuturkan, sebagai pencari kepiting harian di pantai kawasan Bintan pihaknya merasa kesulitan mendapat harga yang cocok untuk menjajakan hasil panennya sehari-hari.

Harga yang dipasok dari pembeli tidak sebanding dengan modal operasional yang dihabiskan sekali beroperasi mencari hasil laut tersebut.

Ia merincikan harga kepiting sebelumnya Rp55 ribu per kilogram, kini hanya dihargai Rp20 ribu per kilogram jika dijual ke pemasok harga ini sangat rendah dan tidak masuk akal.

Baca juga: Permen Nomor 23 Tahun 2021 Rugikan Nelayan Kepri, DKP: Kami akan Cari Solusinya

“Paling pemasok Rp15 ribu, harganya sekarang ampun kita,” ujarnya, Selasa (19/07). Menurutnya, turunnya harga hasil laut itu telah terjadi sejak sebulan terakhir ini.

Hal serupa juga disampaikan nelayan lainnya di Desa Penaga, Zahir. Sebagai nelayan pencari siput gonggong turut merasakan dampak turunnya harga jual.

Nilai jual Gonggong sebelumnya sempat Rp30 ribu per kilogram kini menjadi sekitar Rp15 ribu per kilogram.

“Tak sesuai dengan operasional, untuk bayar beli umpan saja sudah habis. Kami berharap pemerintah tahu masalah kami. Paling tidak informasikan dimana kami harus menjual hasil tangkapan kami dengan harga yang manusiawi,” ucap Zahir.

Penurunan harga ini pun, tidak hanya pada Gonggong harga jual Kerang laut yang menjadi khas kuliner melayu Pulau Bintan pun dijual harga murah. Sebelumnya harga kerang mencapai Rp10 ribu per kilogram kini menjadi Rp5 ribuan per kilogram.

“Sejauh ini belum ada respon pemerintah. Dulu ada pun tak semuanya. Kami berharap ada solusi dari pemerintah,” harapnya.