Hilal 1 Mei di Atas 3 Derajat, Lebaran Idul Fitri Berpeluang Bareng Muhammadiyah

Hilal 1 Mei Diatas 3 Derajat, Lebaran Idul Fitri Berpeluang Bareng Muhammadiyah
Ilustrasi Salah Ied. (Foto: Albet)

JAKARTA – Pemerintah menyatakan kemungkinan Hari Raya Idul Fitri atau 1 Syawal 1443 Hijriah tahun ini akan jatuh pada tanggal yang sama dengan organisasi masyarakat Islam Muhammadiyah yakni 2 Mei 2022.

“Iya, Insya Allah mudah-mudahan lebaran ini bisa bersama-sama. Mudah-mudahan untuk lebaran ini kita bisa bersama-sama umat Islam,” kata Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Saadi di Kantor Kemenag RI, Jakarta Pusat, Senin (25/4).

Sebelumnya, pemerintah dan Muhammadiyah sempat berbeda memutuskan awal puasa atau 1 Ramadan 1443 H. Pemerintah memutuskan awal puasa jatuh pada tanggal 3 April 2022. Di sisi lain Muhammadiyah memulai puasa sehari lebih cepat pada 2 April.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah sudah menetapkan 1 Syawal 1443 Hijriah atau Hari Raya Idul Fitri 2022 jatuh pada 2 Mei.

Baca juga: Kemenag akan Gelar Rukyatul Hilal Penetapan 1 Syawal di 99 Titik

Zainut menilai kemungkinan itu bisa terjadi mengingat ketinggian hilal saat sidang Isbat penentuan 1 Syawal 1443 H atau pada 1 Mei 2022 mendatang sudah di atas 3 derajat.

Ketinggian hilal itu, kata dia, sudah sesuai dengan kriteria baru yang ditetapkan Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (Mabims) di atas 3 derajat dalam menentukan awal bulan Hijriah.

Diketahui, kriteria baru MABIMS dijelaskan imkanur rukyat dianggap memenuhi syarat apabila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.

Kriteria ini pembaruan dari kriteria sebelumnya, yakni tinggi hilal 2 derajat dengan sudut elongasi 3 derajat yang mendapat masukan dan kritik.

“Kalau melihat ukuran dari hilal, posisi hilal sidah di atas 3 derajat memungkinkan bisa di rukyat,” kata dia.

Baca juga: Jalan Tengah Penetapan 1 Ramadan

Ihwal kelompok Islam lain yang berbeda dalam menetapkan 1 Syawal 1443 H, Zainut mengatakan Kemenag selama ini sudah memberikan panduan. Kemenag ingin semuanya dilakukan sesuai kaidah.

“Kita lakukan pendekatan dakwah dengan baik. Untuk mereka bisa memiliki pedoman perhitungan baik awal Ramadan maupun awal Syawal, memastikan semuanya itu harus sesuai kaidah fiqh,” kata dia.

Meski demikian, keputusan pemerintah untuk menentukan 1 Syawal 1443 Hijirah harus melalui mekanisme sidang Isbat. Kementerian Agama sudah mengagendakan sidang Isbat akan digelar pada Minggu, 1 Mei 2022 mendatang.

Kemenag sudah menentukan 99 titik pemantauan hilal menentukan tiba Hari Raya Idulfitri.