HMI Cabang Batam Minta PJ Ketum PB HMI Segerakan Kongres dan Tindak Oknum Perusak

 

Tanjungpinang, Ulasan.co – HMI Cabang Batam meminta PJ Ketua Umum PB HMI untuk segera melanjutkan Kongres XXXI dan meminta Kabid PAO PB HMI segera memecat oknum-oknum PB HMI yang menjadi dalang perusakan fasilitas umum dan perpecahan di tubuh HMI

Seketaris Umum HMI Cabang Batam, Muhammad Yasin Fahriza,S.H. mengatakan, melihat dinamika Kongres HMI yang ke XXXI di Surabaya saat ini sangat memalukan di tubuh internal HMI, saat ini sikap egois dan keras kepala yang tampilkan Arya Kharisma Hardy tidak menunjukkan seorang pemimpin yang kesatria. Menurutnya hal itu malah menimbulkan kegelisahan serta keperihatinan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) se-Indonesia. Hari ini banyak desakan yang datang dari kader-kader HMI se-Indonesia, baik Ketua Umum Badko HMI se-Indonesia maupun dari Ketua Umum HMI Cabang se-Indonesia agar Arya Kharisma Hardy menurunkan egonya supaya sengketa dualisme kepengurusan dengan Kanda Abdul Muis Amiruddin dapat terselesaikan.

Yasin pun merasa prihatin dengan dinamika Kongres HMI XXXI di Surabaya, Jawa Timur pada 17–22 Maret 2021 yang menurutnya tidak sehat dan jauh dari nilai-nilai intelektual.

Selain itu, HMI Cabang Batam juga menyesalkan sikap ‘kepala batu’ Arya Kharisma Hardy yang tidak mengindahkan permintaan Ketua Badko HMI se-Indonesia agar segera melakukan rekonsiliasi dengan Abdul Muis Amiruddin.

“Secara institusi, kami dari HMI Cabang Batam sangat prihatin dengan keadaan kongres HMI ke-31yang diadakan di Surabaya yang di gelar pada tanggal 17–22 Maret 2021. Keprihatinan kami berangkat dari sikap ‘keras kepala’ Pj Ketum Arya Kharisma terhadap permintaan Ketua Umum Badko se-Indonesia yang sejak awal berikhtiar bertujuan untuk meminta Pj Ketum Arya dan Pj Ketum Muis supaya duduk bersama untuk mencari solusi supaya tidak ada kader HMI yang dirugikan oleh kedua belah pihak,” kata Yasin.

Lanjutnya, apa bila Arya Kharisma Hardy terus memaksakan nafsunya, Yasin khawatir HMI akan terus terpecah dan berdampak buruk pada masa depan HMI, terutama dari sisi perkaderan serta perannya yang disebut sebagai organisasi perjuangan. Hal itu karena masing-masing Kubu akan sibuk hujat-menghujat sambil mencari dukungan-dukungan.

Yasin mengimbau agar Arya Kharisma Hardy belajar bersikap bijak dari Ketua Umum PB HMI sebelumnya, Respiratori Saddam Al Jihad yang telah menyelesaikan konflik dengan penuh arif dan bijaksana.

“Arya harus banyak banyak belajar bijak dari Ketum Sadam Aljihad sewaktu berikhtiar menyelesaikan konflik yang terjadi antara kubu Arya dan kubu Sadam,” kata Yasin.

Dia juga menilai Kongres HMI XXXI saat ini bukan lagi milik HMI, melainkan sudah disusupi oleh pihak-pihak luar yang tidak memiliki hati nurani.

“Apalagi Kongres HMI yang terjadi hari ini terkesan bukan lagi milik HMI, bayangkan saja oknum aparat kepolisian sudah berani tampil di dalam forum tertinggi tanpa mengindahkan dinamika para kader-kader HMI se-Indonesia yang sementara berkongres,” katanya.

Yasin menilai Kongres HMI XXXI itu tidak lagi efektif. Untuk meminimalisir potensi buruk ke depan, maka dia meminta kepada HMI Cabang se-Indonesia supaya menahan diri dan menyikapi segala persoalan dengan kepada dingin, serta mendukung dan menyuarakan kongres rekonsiliasi dan menghentikan kongres berjalan saat ini di Surabaya.

“Kami dari HMI Cabang Batam menilai bahwa kongres yang ada, sudah tidak lagi efektif, tidak lagi bernilai, dan meminimalisir potensi buruk nantinya. Semisal akan adanya kongres HMI di Jakarta oleh Pj Ketum Muis maka dari itu kami meminta dengan hormat kepada semua Cabang se-Indonesia supaya mendukung dan menyuarakan kongres rekonsiliasi dengan cepat dan mendesak untuk dihentikan kongres di kota Surabaya, dan meminta kepada PJ Ketua Umum PB HMI yaitu kanda muis untuk ambil sikap cepat Kongres yang ke XXXI, karna permintaan yang pernah di sampaikan oleh Ketum badko se Indonesia yang sudah tidak diindahkan,” jelasnya.

Selain itu HMI Cabang Batam juga meminta kepada Kabid PAO untuk memecat seluruh kepengurusan PB HMI yang terindikasi merusak himpunan tercinta ini.