HMKKB Surati Bupati Lingga Terkait Tambang Ilegal

Tanjungpinang, Ulasan.co – Rabu (20/11), Himpunan Mahasiswa Kecamatan Katang Bidare (HMKKB) surati Bupati Lingga agar tindak tegas aktivitas ilegal PT. Berkah Pulau Lingga di Pulau Air Kulah, Desa Pulau Bukit, Kecamatan Katang Bidare yang sejak Oktober lalu telah melakukan aktivitas tanpa mengantongi izin dari pihak terkait.

Soni selaku ketua Himpunan Mahasiswa Kecamatan Katang Bidare (HMKKB) menganggap bahwa PT tersebut tidak layak operasi karena belum memiliki izin. Bukan hanya itu perusahaan tersebut juga belum memiliki dokumen Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) serta kajian Tata Ruang pulau tersebut belum selesai dibahas.

“Hal Ini harus menjadi perhatian khusus pemerintah untuk menindak tegas oknum yang bermain di belakang nya, karena kami menduga ada mafia di dalamnya sehingga begitu berani mereka bertindak sewenang-wenang tanpa mendapat izin yang jelas,” pungkas Soni.

“Untuk saat ini kami masih mengupayakan usaha untuk menyurati pihak pemerintah sebagai bentuk laporan bahwa ada yang tidak beres dalam pelaksanaan pembangunan tersebut. Ketika dalam beberapa waktu langkah ini tidak di gubris maka kami akan melakukan langkah advokasi masyarakat dan turun ke lapangan untuk menegur secara langsung perusahaan tersebut,” tegas Soni.

Melihat kondisi di lapangan yang katanya ingin dibangun taman rekreasi tapi tempat tersebut terdapat alat-alat berat, seperti kobelko, truck, bahkan ponton yang berlabuh di perairan pulau tersebut. Di ketahui PT itu akan membangun sarana pariwisata tapi sudah merubah bentuk permukaan dari pulau tersebut, padahal ini tidak di perbolehkan dalam Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lingga No 2 Tahun 2013.

Tommy Yandra selaku pembina HMKKB juga mengatakan hal yang sama bahwa kegiatan ini tidak boleh dibiarkan mengingat masyarakat pasti di rugikan. Beliau berharap masyarakat jangan terlena dengan uang debu dan janji yang ditawarkan oleh PT.

Ia juga menambahkan bahwasanya masyarakat juga harus jeli dalam menerima investor untuk melakukan pembangunan di desa mereka. Jangan sampai yang awalnya ingin membangun tapi nyatanya malah menghancurkan.

Editor : Udin

Pewarta  : Encik,Ima Nina dan Linia (Mhs Magang)