Hujan Guyur Tanjungpinang, Trafo Listrik Tiga Kali Meledak Disambar Petir

Hari Ini Sejumlah Wilayah di Tanjungpinang Terjadi Pemadaman Listrik
Ilustrasi, jaringan listrik (Foto: Ulasan.co)

Tanjungpinang – Hujan lebat melanda Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau  menyebabkan trafo tiga kali meledak disambar  petir di Jl. Ganet sebelah Al- Baik, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Selasa (23/11).

Awalnya petir menyambar pohon di dekat trafo, kemudian merambat ke trafo disertai halilintar menyebabkan ledakan yang sangat kuat hingga tiga kali.

“Pas pula kejadiannya di depan saya, tadi lagi numpang berteduh di salah satu ruko karena hujan deras, tiba-tiba ada petir menyambar di pohon disertai halilintar dan menghantam trafo listrik,” kata Dion salah seorang pengendara sepeda motor di lokasi.

Kejadian ini menyebabkan sebagian rumah warga mati lampu. Untuk saat ini kerusakan yang baru diketahui yaitu pada FCO (fuse cut out).

“Untuk saat ini rumah warga yang terhubung dengan jalur trafo tersebut mati lampu belum bisa diperbaiki karena masih hujan,” kata Doni salah seorang petugas PLN yang datang ke lokasi.

Baca Juga: Innalillahi, Nelayan Natuna Tewas Disambar Petir di Laut

November Ini Puncak Hujan di Pulau Bintan

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tanjungpinang memprediksi potensi hujan petir masih melanda di wilayah Kepulauan Riau (Kepri). Potensi turun hujan petir akan terjadi pada akhir pagi hari hingga siang hari menjelang sore hari.

“Potensi hujan petir secara umum masih ada setiap hari,” kata Prakirawan BMKG Tanjungpinang, Hayu Nur Mahron, Selasa.

Kondisi cuaca di wilayah Kepri, kata dia, dipengaruhi oleh adanya sirkulasi siklonik di atas wilayah perairan sebelah timur Kepri. Ini dapat menyebabkan adanya belokan dan pertemuan angin, yang mengakibatkan pumpunan massa udara yang mendukung pertumbuhan awan hujan.

Secara umum, kondisi cuaca di Kepri diprakirakan masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang, terutama pada akhir pagi hingga siang hari.

Ia menuturkan, saat ini untuk di wilayah Pulau Bintan sedang puncaknya curah hujan tinggi pada November.

Dia mengimbau, kepada masyarakat waspada potensi pertumbuhan awan Cumulonimbus yang dapat menyebabkan cuaca buruk, seperti hujan lebat yang dapat disertai petir atau angin kencang dan gelombang laut tinggi.

“Waspada juga potensi gelombang tinggi yang dapat mencapai ketinggian 2,5 meter di wilayah perairan Natuna bagian utara, dan 1,5 meter di wilayah perairan Anambas bagian utara,” sebut dia.(*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *