Hutan Wisata Mata Kucing Akhirnya Dibuka bagi Pengunjung

Hutan Wisata Mata Kucing Akhrinya Dibuka bagi Pengunjung
Hutan Wisata Mata Kucing kembali dibuka bagi pengunjung (Foto: Ulasan.co)

Batam – Hutan Wisata Mata Kucing  akhirnya dibuka bagi pengunjung di Jl. Taman Bukit Golf, Tanjung Riau, Kecamatan Sekupang, Kota Batam, Kepulauan Riau.

Hutan Wisata Mata Kucing dikenal sebagai kebun binatang mini. Bukan hanya itu, di sini dilengkapi juga wahana permainan, spot foto, kuliner dan gazebo untuk pengunjung beristirahat. Sensasinya, berbeda dengan kebun binatang lainnya, karena kebun binatang mini ini sangat alami.

Wisata ini cukup memiliki fasilitas yang mendukung. Gazebo menjadi tempat untuk pengunjung beristirahat, meskipun dengan jumlah yang terbatas. Tujuannya, supaya pengunjung tidak lelah mengelilingi tempat wisata ini, dan petunjuk jalan di setiap simpang juga tersedia.

Tidak hanya itu, wahana permainan seperti ayunan jungkat-jungkit, dan juga flying fox juga tersedia.

Wisata Mata Kucing dibuka setiap hari, mulai 08.30-18.00 WIB. Untuk tiket masuk orang dewasa hanya Rp 15.000 dan anak-anak Rp 10.000.

Nur (30), salah seorang karyawan setempat mengatakan, tempat ini dulunya hutan lindung. “Jadi setelah diolah dan dijadikan tempat wisata oleh kita. Kebetulan, daerah di sini namanya mata kucing, jadi kita sambunglah menjadi Hutan Wisata Mata Kucing,” ujar Nur sebagai karyawan, Rabu (03/11) sore.

“Untuk saat ini, flying fox belum bisa digunakan, sempat ditutup karena pandemi COVID-19. Jadi, belum bisa dibuka dan digunakan,” ujarnya lagi.

Pandemi COVID-19 menyebabkan penghasilan tempat wisata menyusut drastis. Sebelumnya, penghasilan wisata ini lumayan apalagi di waktu weekend.

Baca Juga: Angkringan Tepi Danau Wisata Kuliner Asyik di Batam

Merosotnya pengunjung yang datang berdampak juga terhadap kuliner yang berada di dalam tempat wisata, sehingga mereka pun tidak buka. Wisatawan luar yang dulunya berkunjung, sekarang sudah tidak lagi berkunjung. Hanya, wisatawan lokal yang datang.

“Wisata menjadi sepi, akibat dampak dari COVID. Sempat tutup wisata ini, kita hanya ikut peraturan dari pusat, disuruh tutup ya tutup, disuruh buka ya buka” ujar Nur.

Setelah melewatinya, pada akhir bulan Oktober kembali dibuka. Satu per satu wisatawan kembali datang.

Sebelumnya, puluhan satwa sudah dialihkan ke Lagoi Bintan oleh Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah I Riau Seksi Konservasi wilyah II Batam, sebagai upaya penyelamatan.

Namun, satwa lainnya masih ada, antara lain satu ekor ular piton, dua ekor burung bango, satu ekor musang pandan, monyet, landak, anjing, dan kucing liar.

Telaga Namboru salah satu kolam ikan yang cukup besar, bisa menampung berbagai jenis ikan di dalamnya. Berbeda pada umumnya, kolam ikan ini memiliki ikan-ikan raksasa seperti arwana dengan panjang satu meter, ikan arapaima gigas dengan pajang dua meter ditambah beberapa lele yang berukuran jumbo. Pengunjung yang datang, pasti memberi ikan-ikan tersebut makan.

Selain itu, kebun binatang ini juga menyediakan kolam renang untuk wisatawan yang ingin berendam dengan suasana yang berbeda dari yang lain, yaitu berendam dengan suasana ditengah hutan.

“Untuk kolam renang, air kita di sini alami, asli dari bukit bukan air PAM. Pengunjung pada suka, kalau kata mereka kolam renang disini, primadonanya” ujar Nur.

Izza (21), salah satu pengunjung mengatakan, hanya di sini yang bisa melihat mini zoo, bisa langsung melihat dan memberi makan ikan yang ukurannya besar.

“Bisa bermain wahana di sini, dan banyak spot foto yang bisa diambil di sini,” ujar Izza. (*)

Pewarta : Annisa Puteri Utami/Magang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *