Ibu-ibu DWP Natuna Olah Sampah Untuk Kurangi Beban TPA

Ibu-ibu DWP Natuna Olah Sampah Organik dan Anorganik Untuk Kurangi Beban TPA
Ibu-ibu DWP Natuna memperaktikkan materi pengelolaan sama an-organik menjadi ecobrick. (Foto : Muhamad Nurman)

NATUNA – Ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan (DWP) Natuna, Kepulauan Riau mengolah sampa organik dan anorganik untuk mengurangi beban tempat pembuangan akhir (TPA) di daerah tersebut.

Menurut data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Natuna, dalam sehari produksi sampah di daerah itu mencapai 40 ton dan tidak dikelola dengan maksimal.

Untuk mengelola sampah itu perlu trobosan menanggulanginya, seperti upaya mengurangi produksi sampah yang masuk ke TPA dengan mengolah sampah rumah tangga.

Ibu-ibu DPW Natuna diberikan pelatihan agar bisa memanfaatkan sampah rumah tangga bernilai ekonomis, sehingga tidak perlu lagi dibuang ke TPA.

Hazriani Pemateri selaku pemateri pelatihan memberikan pelatihan berupa cara mengolah sampah organik dan an-organik menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis.

“Untuk sampah anorganiknya bisa dijadikan ecobrick dan samaph organik bisa dijadikan eco enzyme dan kompos,” ucap Hazriani di Gedung Wanita, Jalan Batu Sisir, Natuna pada Ahad (13/03).

Ia menjelaskan, ecobrick merupakan botol plastik yang diisi padat dengan limbah kertas plastik yang bisa digunakan untuk membuat blok bangunan dan kerajinan seperti meja, kursi dan lainnya.

Sedangkan eco enzim merupakn limbah dapur organik seperti ampas buah dan sayuran, gula (gula coklat, gula merah atau gula tebu), dan air, yang difermentasi menjadi cairan dan bisa dimanfaatkan untuk bersih-bersih rumah, deterjen, pertanian, hewan ternak dan lainnya.

“Jika ini diterapkan dengan baik, produksi sampah yang masuk ke TPA akan berkurang,” ucapnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Boy Wijanarko y mengapresiasi kegiatan yang diikuti oleh ibu-ibu DWP.

“Sangat bagus, dengan ada kegiatan ini akan mengurangi sampah di rumah,” ucapnya.

Baca juga: Wisata Mangrove Pering Ramai Dikunjungi Warga Natuna

Ia berpesan kepada ibu-ibu DWP Natuna untuk selalu menerapkan ilmu yang telah didapat dan mengajarkannya kepada orang lain.

“Dengan begitu akan mengurangi sampah di TPA,” pungkasnya. (*)