ID-IGF Rekomendasi Penyempurnaan PeduliLindungi

ID-IGF Rekomendasi Penyempurnaan PeduliLindungi
Pengunjung memindai kode QR melalui aplikasi PeduliLindungi sebelum masuk ke pusat perbelanjaan di Jakarta Timur, jumat (03/09). (Foto: Antara)

Jakarta – Forum Tata Kelola Internet Indonesia (Indonesia Internet Governance Forum/ID-IGF) memberikan sejumlah rekomendasi untuk perbaikan penyempurnaan kinerja aplikasi PeduliLindungi.

ID-IGF menyatakan telah menyapaikan rekomendasi tersebut kepada Kementerian Kominfo, Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan PT. Telkom.

“Rekomendasi ID-IGF dipilah menjadi dua sisi yaitu Teknis dan Tata Kelola,” kata ID-IGF melalui keterangan, Kamis (09/09).

Permasalahan pertama adalah aplikasi mencantumkan Syarat Penggunaan yang tidak menjamin layanannya selalu bisa diakses serta tidak menjamin data yang akurat dan aman.

Forum merekomendasikan untuk mengubah Syarat Penggunaan PeduliLindungi agar sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik (PSE) pasal 3 yang mewajibkan setiap PSE bertanggungjawab terhadap penyelenggaraan sistemnya.

Soal keamanan data dan kebijakan kerahasiaan, ID-IGF mengatakan, sesuai PP nomor 71 Tahun 2019 Pasal 31, PSE wajib melindungi pengguna dan masyarakat luas dari kerugian yang ditimbulkan oleh sistem elektronik yang diselenggarakannya. Untuk itu, Kebijakan Kerahasiaan PeduliLindungi harus memuat klausul di atas.

Baca Juga : Pemerintah Harus Jamin Keamanan Data PeduliLindungi

Selain itu, data PeduliLindungi harus dienkripsi dan hanya bisa didekripsi oleh aplikasi PeduliLindungi.

Ulasan aplikasi di App Store dan Play Store, disebut forum memiliki sejumlah keluhan dari penggunanya. Umumnya, keluhan tersebut berupa sering hang akibat tingginya jumlah pengguna, baterai cepat habis karena GPS harus aktif 24 jam, login ulang terus-menerus dengan masukkan NIK, hingga OTP yang sering gagal terkirim.

Rekomendasi solusi dari ID-IGF adalah perbaikan desain arsitektur aplikasi agar dapat memanfaatkan optimal fitur Software Development Kit (SDK) dengan menerapkan metode standar DEVSECOPS yang komprehensif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *