Tanjungpinang, Ulasan. Co – I Ketut Diarmita selaku Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkapkan syarat hewan kurban agar memenuhinya syariat Islam hingga layak untuk dikurbankan.
Dikutip dari laman AntaraNews. Com, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan itu menjelaskan proses penyembelihan hewan kurban harus memenuhi dua aspek sekaligus, yakni aspek kehalalan dan aspek kesejahteraan hewan.
“Kementan berkomitmen memastikan bahwa pelaksanaan penyembelihan hewan kurban di Indonesia dapat memenuhi persyaratan teknis dalam rangka menjamin daging kurban yang akan dibagikan kepada masyarakat sesuai kriteria Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH),” kata Ketut di Jakarta pada Rabu (1/7) lalu.
Selain itu, Ketut juga menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan serangkaian usaha mulai dari penyediaan regulasi, sosialisasi, pembinaan dan juga akan terlibat dalam pemeriksaan serta pengawasan daging dan hewan kurban.
Menurutnya, pelatihan dan sosialisasi sangat penting dilakukan secara masif dalam mengedukasi masyarakat khususnya panitia kurban. Pelatihan kurban berupa penanganan hewan kurban, penyembelihan halal, dan penanganan daging kurban yang higienis baik melalui berbagai media secara langsung maupun tidak langsung.
Sementara itu, dilansir pada laman yang sama, Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Syamsul Ma’arif menjelaskan titik kritis yang dapat menyebabkan daging menjadi tidak halal adalah cara penyembelihan hewan yang tidak sesuai dengan syariah agama Islam.
Menurutnya, Proses penyembelihan harus cepat, sekali ayun, dan memotong 3 saluran yaitu: hulqum, mar’i, dan wadjadain atau saluran nafas (trachea), saluran makan (esofagus) dan pembuluh darah kiri dan kanan yang ada di bagian leher (arteri carotis comunis).
Syamsul juga mengatakan bahwa kecakapan juru potong dapat mempengaruhi kualitas serta tingkat kehalalan daging kurban.
“Kecakapan Juru sembelih dapat berpengaruh terhadap kualitas daging dan kehalalan daging kurban,” kata Syamsul.
Sejalan dengan itu, menurut Syamsul persyaratan prinsip dasar penyembelihan harus dilakukan yakni penanganan ternak yang baik, penggunaan pisau yang tajam, teknik penyembelihan yang cepat dan tepat, satu kali penyembelihan sehingga tidak menginduksi kesakitan yang berlebihan, pengeluaran darah yang tuntas, serta kematian yang sempurna.
