IFF Ditunjuk Sebagai Penasihat Keuangan Proyek KPBU Bandara Hang Nadim

Bandara Hang Nadim
Direktur Utama PT Bandara Internasional Batam (BIB) Pikri Ilham Kurniansyah. (Foto:Irvan Fanani/Ulasan.co)

BATAM – PT Bandara Internasional Batam (PT BIB) resmi menunjuk PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) sebagai penasihat keuangan, untuk proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) untuk pengembangan Bandara Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau (Kepri).

Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama PT BIB, Pikri Ilham Kurniansyah.

“Pada 31 Mei lalu, kami bersama Kepala Direktorat Grup Advisory IIF, Pak Irman Boyle telah menandatangani perjanjian jasa penasihat keuangan, untuk proyek pengembangan dan pembangunan Bandara Hang Nadim di kantor BIB,” ujar Pikri, Selasa 4 Juni 2024.

Dia menjelaskan, proyek pengembangan Bandara Hang Nadim akan berlangsung selama 25 tahun, yakni mencakup renovasi terminal, pengelolaan terminal yang ada serta pengembangan dan pemeliharaan terminal penumpang baru (Terminal 2).

Selain itu, proyek ini juga mencakup pengelolaan infrastruktur darat dan udara serta terminal kargo baru.

“Diharapkan kolaborasi ini dapat mendukung pengembangan Bandara Hang Nadim senagau salah satu proyek strategis untuk meningkatkan ekonomi Batam dan Indonesia. Dengan adanya proyek ini, kami juga berharap kesejahteraan masyarakat dan ekonomi di Batam semakin meningkat,” kata Pikri.

Pikri menjelaskan, ditunjuknya IFF sebagai penasihat keuangan pengembangan Bandara Hang Nadim, yakni karena IFF dinilai memiliki pengalaman yang luas dalam berbagai proyek KPBU di Indonesia.

Dengan total pembiayaan proyek senilai lebih dari Rp12,8 triliun, IIF berpartisipasi sebagai Financier atau Advisor pada proyek-proyek unggulan, menjadi pelopor dan sekaligus merupakan proyek terbesar di sektornya.

“IIF tidak hanya sebagai penasihat keuangan saja, namun juga akan menjadi Mandated Lead Arranger (MLA) untuk meraih investastor dan lembaga keuangan lainnya dalam pengembangan Bandara Hang Nadim,” kata Pikri.

“Kedepan, kami berharap kerja sama ini dapat semakin memperkuat tatanan kebandarudaraan dan bisnis penerbangan di Indonesia khususnya di Kota Batam,” sambungnya.