Imbas Fenomena Equinox, Cuaca di Kepri Panas Menyengat

Masyarakat sedang memfoto fenomena hari tanpa bayangan akibat equinox (Foto:Randi RK/Ulasan.co)

TANJUNGPINANG – Sehari setelah fenomena hari tanpa bayangan atau likuminasi utama yang disebabkan oleh equinox atau fenomena matahari melintasi garis khatulistiwa di Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), Jumat 22 Maret 2024 Kemarin, membuat cuaca di Tanjungpinang terasa lebih panas.

Salah satu warga Tanjungpinang, Bagus mengungkapkan, cuaca pada Sabtu 23 Maret terasa lebih panas menyengat dari hari-hari sebelumnya.

“Ini aja udah seharian di depan kipas,” kata Bagus.

Sementara itu, Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi (BMKG) Bandara RHF Tanjungpinang Vivi Putrima Ardah mengungkapkan, suhu udara memang mengalami peningkatan maksimum beberapa hari terakhir dari rata-rata normal 28°c.

“Pada tanggal 21 Maret kemarin suhu sempat mencapai maksimal 34°c, sedangkan pada 22 Maret dan hari ini, Sabtu 23 Maret 2024, suhu udara capai titi maksimal 32°c,” ujarnya.

Kenaikan suhu udara ini menurutnya, tidak terlepas dari fenomena equinox dimana matahari tepat beredar di atas garis khatulistiwa.

Sehingga membuat daerah kabupaten/kota yang dilewati terasa lebih hangat, dibandingkan bulan-bulan sebelum dan sesudahnya.

Untuk itu, Vivi mengingatkan kepada masyarakat agar berhati-hati dengan cuaca panas.

“Hati-hati dengan potensi kebakaran, jangan bakar sampah sembarangan dan buang puntung rokok sembarangan,” imbaunya.

Selain itu, Vivi juga mengungkapkan cuaca di Tanjungpinang dan Bintan diprakirakan cerah berawan hingga seminggu ke depan.

“Kemungkinan hujan tetap ada, tapi potensinya kecil. Kalaupun terjadi hujan durasinya akan singkat dan bersifat lokal,” ujarnya.

Selanjutnya kata dia, menurut data klimatologi, Tanjungpinang-Bintan diprakirakan baru akan mengalami puncak hujan itu di kisaran awal dan pekan kedua bulan April.