IndexU-TV

India Kini Raja Beras Dunia Berkat Ide Suharto? Ini Sejarah Lengkapnya

Kegiatan Presiden Soeharto di Koperasi Unit Desa (KUD) Kerawang 30 Juni 1979. (Foto:Dok/Sekretariat Negara/DOKREP)

JAKARTA – India disebut-sebut sukses mengelola sektor pertaniannya, dan merupakan pengekspor terkemuka di dunia yang menyumbang perdagangan beras global sebesar 40 persen.

Cara India mengelola pertaniannya saat ini, sangat mirip dengan strategi pada masa orde baru era Presiden RI ke-2 Suharto.

Tak sedikit yang mengakui, bahwa era kepemimpinan Soeharto saat masa order baru banyak meninggalkan prestasi. Salah satunya adalah swasembada pangan.

Swasembada pangan era Suharto ternyata menjadi inspirasi bagi banyak negara di dunia, khususnya untuk kebijakan pada pengelolaan pertanian.

Menteri Perdagangan (Mendag) RI, Zulkifli Hasan (Zulhas) pun menyebutkan, cara India mengelola sektor pertanian sangat mirip seperti orde baru.

Rahasia India menjadi raja beras ternyata pakai strategi yang ‘tak asing’ di telinga. Berikut ini cerita lengkapnya.

Sebagaimana diketahui India merupakan pengekspor beras terkemuka di dunia, hingga menyumbang lebih dari 40 persen perdagangan beras global, dan sebagai produsen terbesar kedua di bawah China.

Zulhas mengungkapkan, pertanian di India menerapkan koperasi bukan konglomerasi. Untuk pupuk, India tidak memakai pupuk buatan pabrik.

Ilustrasi beras Bulog. (Foto:Ardiansyah Putra/Ulasan.co)

Pupuk yang digunakan petani India, dibuat oleh koperasi-koperasi yang telah didukung dengan penelitian.

“India 1,4 miliar orang bisa surplus, lebih. Saya tanya Kementerian Perdagangannya, semua pakai koperasi, gak konglomerasi, seluruh pertanian koperasi. Pupuk dia gak pakai pabrik pupuk kaya kita, tapi pupuk dibuat oleh koperasi-koperasi, tapi penelitian oleh pemerintah. Pupuk pakai pil segini bisa untuk 2 hektare dikasih air, diproduksi koperasi-koperasi,” kata Zulhas beberapa waktu lalu, dalam rapat kerja di Komisi VI DPR RI.

Program ketahanan pangan era Soeharto ini begitu dikenal dan terkenang hingga kini. Bahkan strategi itu sudah tak diragukan lagi.

Kebijakannya masa itu pun diakui Menteri Pertanian periode 2004-2009, Anton Apriyanto dengan banyak mengadpsi program-program semasa orde baru.

Saat itu, tugas Kementerian Pertanian (Kementan) hanya menyatukan kembali puing-puing yang berserakan yang sudah dibangun Soeharto.

Dalam sejarahnya, Soeharto mengawali masa pemerintahannya pada 1966, Ia memprioritaskan sektor agraria dan mengeluarkan berbagai kebijakan yang mengarah ke revolusi pangan.

Hal ini ditempuh karena kemiskinan dan kelangkaan pangan menjadi pemicu sekaligus pemantik munculnya krisis politik di Indonesia.

Exit mobile version