India Tinjau Prosedur Teknis Pasca Rudalnya Meluncur ke Pakistan

India
Rudal jelajah supersonik Brahmos milik India dipasang di atas truk saat gladi bersih parade Hari Republik di New Delhi, India, 23 Januari 2006. (ANTARA/Reuters/as)

NEW DELHI – Kementerian Pertahanan India meninjau prosedur teksni peluncuran rudal, pasca insiden tak sengaja rudalnya meluncur ke Pakistan pekan lalu, Jumat (11/3).

Pihak India menyebutkan, peluncuran tersebut disebabkan adanya kerusakan teknis yang ada pada rudal tersebut.

“Pada 9 Maret 2022, dalam pemeliharaan rutin. Sebuah kerusakan teknis memicu peluncuran rudal secara tidak sengaja,” kata Kementerian Pertahanan India dalam sebuah pernyataan tiga paragraf, Jumat (11/3).

Rudal tersebut meluncur Rabu lalu sekitar pukul 19.00 (20.30 WIB), saat perawatan serta inspeksi rutin dan mendarat di Pakistan tanpa ada korban, kata Menteri Pertahanan India Rajnath Singh kepada parlemen.

“Kami berikan prioritas tertinggi pada keselamatan, dan keamanan sistem persenjataan kita,” kata dia, Selasa.

Singh menjadi pejabat pertama India, yang mengeluarkan pernyataan publik terkait insiden itu, yang dilaporkan pertama kali oleh militer Pakistan pada Kamis (10/3).

“Saya juga ingin menyatakan bahwa tinjauan atas prosedur standar pengoperasian, perawatan dan inspeksi sedang dilakukan,” katanya.

Di depan parlemen, Singh mengatakan, prosedur dan protokol keamanan sistem rudal India menerapkan standar tertinggi dan ditinjau secara berkala.

Baca juga: Rudalnya Meluncur ke Pakistan, India: Ada Kerusakan Teknis

“Saya dapat meyakinkan Parlemen bahwa, sistem rudal itu sangat bisa diandalkan dan aman,” kata dia tanpa menyebut rudal mana yang telah diluncurkan secara tidak sengaja.

Kementerian luar negeri Pakistan ingin dilibatkan dalam penyelidikan insiden itu.

Juru bicaranya mengatakan pihaknya sedang meninjau pernyataan menteri India tersebut.

Pakistan telah menuntut klarifikasi dari New Delhi, tentang mekanisme keamanan India untuk mencegah rudal meluncur secara tak sengaja.

Pakistan juga mendesak komunitas internasional untuk membantu menjaga stabilitas kawasan.

Meskipun ketegangan India-Pakistan mereda dalam beberapa bulan terakhir, pakar-pakar militer telah memperingatkan adanya risiko kecelakaan atau salah perhitungan oleh kedua negara nuklir yang saling bermusuhan itu.

China mendesak kedua negara Asia Selatan yang bertetangga itu, untuk membuat mekanisme pelaporan guna berbagi informasi dan mencegah insiden serupa terjadi lagi.

“Pakistan dan India adalah negara-negara penting di Asia Selatan, memikul tanggung jawab untuk menjaga keamanan dan stabilitas kawasan,” kata juru bicara Kemlu China, Zhao Lijian, Senin (14/3).