Indonesia Belum Bayar Biaya Proyek Patungan Jet Tempur KF-21 ‘Boramae’

Pesawat tempur KF-21 'Boramae' proyek patungan Korsel Indonesia. (Foto:Instagram)

JAKARTA – Korea Selatan (Korsel) berharap Pemerintah Indonesia segera melanjutkan pembayaran untuk proyek patungan pembangunan pesawat tempur KF-21 ‘Boramae’ tahun ini.

Menteri Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA), Eom Dong-hwan mengatakan, hal itu dalam wawancara eksklusif dengan Kantor Berita Yonhap, Kamis (29/10).

Eom mengatakan, Indonesia merupakan mitra Korsel dalam program KF-21 yang akan menanggung 20 persen dari total biaya jet tempur tersebut. Indoensia akan melakukan pembayaran dalam bentuk barang untuk 30 persen bagiannya.

Indonesia dikatakan belum melakukan pembayaran sejak paruh kedua tahun 2017. Eom menyuarakan harapan, bahwa Indonesia dapat melanjutkan pembayarannya akhir tahun ini.

“Kami yakin pada akhir tahun ini Indonesia dapat melanjutkan pembayarannya sedikit demi sedikit,” ujar Eom Dong-hwan dikutip dari airspacereview.

Eom meminta perhatian pada KTT Seoul, antara Presiden Yoon Suk-yeol dan mitranya dari Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi), pada bulan Juli lalu.

Indonesia sebelumnya telah menegaskan kembali, untuk melaksanakan kerja sama erat sampai proyek pesawat tempur KF-21 selesai. Namun hingga kini belum ada kepastian soal tunggakan tersebut kapan dibayarkan.

“Indonesia belum menjelaskan kapan akan membayar tunggakan, tapi secara keseluruhan suasananya sangat positif,” ujar Eom.

Baca juga: Gugup dan Haru Dirasakan Mayor Ahn Jun Hyun saat Menerbangkan KF-21

Ditambahkannya, meskipun Indonesia mungkin tidak melakukan pembayaran sekaligus, Seoul berharap Jakarta untuk melanjutkan pembayaran secara bertahap.

Mengenai masalah pembayaran dalam bentuk barang di Indonesia, Eom mengatakan, Jakarta belum menentukan item apa yang akan dipilih untuk menutupi bagiannya dari biaya pengembangan KF-21.

“Perjanjian itu (pembayaran dalam bentuk barang) masih berlaku. Tetapi karena gangguan pada rantai pasokan setelah krisis Ukraina, harga bahan baku dan minyak naik,” tambahnya.

KF-21 Boramae dilengkapi radar elektronik AESA dan pelacak target inframerah dikembangkan oleh Hanwha Systems dengan teknologi lokal, dan kini telah dipasang ke prototipe KF-21 pertama.

Berikutnya, paerangkat jammer frekuensi radio, dan suite peperangan elektronik yang terintegrasi dipasok oleh LIG Nex1 juga telah dibenamkan di tubuh jet tempur yang sangat mirip dengan F-22 Raptor bikinan Lockheed Martin.

Pesawat tempur generasi 4.5 KF-21 Boramae, bikinan Indonesia-Korea Selatan sukses terbang perdana selama 30 menit melalui pangkalan udara di Sacheon, Gyeongsangnam do, Selasa (19/7).

Baca juga: Pakar: Pesawat Tempur KF-21 Bikinan Indonesia-Korsel Bukan Tandingan J-20 China