Ini Dia 2 Skema PPKM Darurat, Presiden Jokowi Pilih Mana?

Presiden RI Joko Widodo. Foto : Istimewa

Jakarta – Opsi PPKM darurat untuk menekan laju kenaikan drastis kasus Corona (COVID-19) di Indonesia terus digodok pemerintah. Keputusan akhir terkait kebijakan PPKM darurat ini kabarnya bakal langsung diumumkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan telah ditunjuk Presiden Jokowi menjadi komandan PPKM darurat di Jawa dan Bali. Berdasarkan informasi yang didapat detikcom, konsep Luhut yang mengedepankan WFH 100 persen di zona merah dan larangan makan di tempat di restoran/kafe juga bakal diterapkan di PPKM darurat ini.

Namun tentu saja pengumuman final mengenai PPKM darurat ini akan disampaikan langsung oleh Presiden Jokowi.

“Betul Menko Marves telah ditunjuk oleh Bapak Presiden Jokowi sebagai Koordinator PPKM Darurat untuk Pulau Jawa dan Bali. Saat ini sedang diformulasikan tindakan pengetatan yang akan diambil. Pengumuman resmi akan disampaikan langsung oleh Bapak Presiden Jokowi,” kata Jubir Menko Marves, Jodi Mahardi, Rabu (30/6).

Berdasarkan informasi, setidaknya muncul dua usulan mengenai skema pemberlakuan PPKM darurat. Usulan pertama datang dari Komite Penanganan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional, sedangkan usulan kedua disampaikan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Usulan Luhut
Dalam dokumen usulan Luhut, PPKM darurat ini diusulkan berlaku di kabupaten/kota di Jawa Bali yang mendapatkan skor level 3 dan 4 berdasarkan metode penilaian laju penularan kapasitas respons dari WHO. PPKM darurat diusulkan berlaku pada 2-15 Juli 2021.

Sejumlah sektor bakal diperketat di antaranya WFH 100 persen, restoran delivery only, dan 25 persen kapasitas mal. Larangan juga diberlakukan untuk kegiatan olahraga, sosial, budaya, dan politik yang melibatkan banyak orang.

Poin lain dalam usulan skema PPKM darurat itu adalah alokasi 70 persen vaksin diprioritaskan di daerah-daerah dengan kasus dan mobilitas tinggi. Selain itu, jumlah testing terus ditingkatkan hingga 450 ribu per hari.