Akan ada jaminan kebebasan bergerak di sepanjang Jalan Salah al-Deen di Gaza. Selain itu, Hamas harus mengizinkan Palang Merah Internasional untuk mengunjungi dan merawat para sandera.
Di tengah hal ini, Israel menuntut pembebasan minimal 50 sandera, dari sekitar 200 sandera yang terus disandera oleh Hamas. Wanita, anak-anak, dan orang asing termasuk warga Amerika termasuk di antara 50 tawanan yang dibebaskan.
Selain itu, Israel menyetujui pemulangan sekitar 150 tahanan Palestina-termasuk wanita dan anak-anak-yang telah ditahan di penjara-penjara mereka.
Baca Juga: Taktik Cerdik Milisi Hamas dan Palestina Rontokkan 88 Kendaraan Lapis Baja Israel
Kemudian, Israel berjanji untuk menghentikan permusuhan selama gencatan senjata berlangsung. Selain itu, jika Hamas setuju untuk membebaskan lebih banyak sandera, Tel Aviv menawarkan untuk memperpanjang gencatan senjata.
Menurut Al Jazeera, Israel menjanjikan gencatan senjata satu hari untuk setiap sepuluh tawanan yang dibebaskan Hamas.
Meski demikian, kesepakatan gencatan senjata tidak berarti Israel dan Hamas tidak lagi berperang di Gaza. Perdana Menteri Netanyahu mengeluarkan peringatan, menyatakan bahwa Israel tidak akan berhenti menyerang Gaza sampai tujuannya tercapai.
“Saya ingin lebih tepatnya. Kami berada dalam keadaan perang dan kami tidak akan berhenti berperang sampai kami mengalahkan Hamas, membebaskan semua tahanan kami, dan menemukan warga kami yang hilang,” kata Netanyahu. (*)
Ikuti Berita Ulasan.co di Google News