Ini Tips Agar Anak Tidak Kecanduan Game Online saat Pendemi COVID-19

Ilustrasi, bermain game online di rumah (Foto: Muhammad Bunga Ashab)

Tanjungpinang – Situasi pandemi COVID-19 membuat anak-anak lebih sering menghabiskan waktu bermain gedget. Terutama belajar dalam jaringan (daring) dan main game online.

Bermain game online dapat bersifat hiburan, bisa juga berdampak bahaya bagi anak. Apalagi sampai kecanduan. Anak-anak akan melakukan segala cara untuk bisa bermain game online.

Di sisi lain bermain game online menambah wawasan seperti melatih kemampuan bahasa, melatih logika, melatih kerja sama, mengembangkan imajinasi, stimulasi otak dan sebagainya.

Psikolog Anak dan Remaja Fara Ulfa, M.Psi., menjelaskan game online memiliki dampak positif. Menurutnya, game online bisa menjadi bermanfaat untuk anak apabila dimainkan sewajarnya.

“Beberapa manfaatnya, seperti melakukan pemecahan masalah, bertukar dan belajar bahasa, melatih jiwa berkompetisi dan strategi,” kata Fara Ulfa lewat telepon, Minggu (20/06).

Selain itu, dampak negatif main game online, kata Fara, apabila sampai adiksi atau kecanduan bermain game online.

“Kalau sampai adiksi, tidak lagi berfungsi aspek kehidupan yang lain, jadi yang dia (anak) ingat hanya main game saja,” katanya.

Fara Ulfa juga menjelaskan selama pandemi COVID-19 waktu anak untuk bermain game sangat tinggi, sehingga mengakibatkan anak kecanduan terhadap game online.

Psikolog Anak dan Remaja Fara Ulfa, M.Psi. (Foto: Istimewa)

“Pandemi ini makin banyak ya anak-anak ke arah-arah kecanduan game online. Karena sekolah dari rumah, anak-anak semakin kurang kegiatan yang lebih terstruktur dan memiliki aturan, ketika pandemi kegiatan terstruktur itu jadi hilang,” jelas Fara Ulfa.

Dengan kondisi ini anak-anak cenderung mengisi waktu mereka hanya di rumah dengan main game.

Fara Ulfa menyebutkan kondisi anak yang sudah adiksi atau kecanduan terhadap game online apabila anak lalai atau tidak lagi melakukan fungsi kehidupan yang lain.

“Kalau sudah kecanduan, misalnya anak-anak tidak mau mandi, terus tidak mau makan, tidak mau sekolah online, tidak mau mengulang pelajaran, dan menarik diri dari interaksi sosial, jadi di kamar terus gitu kan, lebih malas,” jelas Fara.

Berangkat dari itu, Fara Ulfa juga memberikan tips kepada orang tua yang sedang memiliki anak yang sudah kecanduan bermain game online. Fara Ulfa menjelaskan peran orang tua sangat penting terhadap aktivitas dan kegiatan anak yang dilakukan selama pandemi, sehingga menurutnya orang tua harus membuat aturan yang jelas kepada anak.

“Tipsnya adalah orang tua harus.buat aturan yang jelas, atur kegiatan sehari-harinya, untuk anak yang lebih kecil, orang tua mengarahkan anaknya, misalnya bangun tidur apa, mandi, jam berapa sekolah online, dan dampingi anak selama kelas online, isi waktu luang anak yang lebih positif,” sebut Fara Ulfa.

Waktu luang yang positif itu bisa untuk bermain bersama anak, permainan-permainan yang lebih menguatkan karakter apabila ingin mengurangi adiksi atau kecanduan game online.

“Seperti bermain ular tangga atau ludo yang bisa dilakukan oleh satu keluarga atau bisa melakukan aktivitas lain seperti mencoba hobi baru dan juga berolahraga,” tutup Fara Ulfa. (*)

Pewarta : Engesti
Redaktur : Muhammad Bunga Ashab