TEHERAN – Israel dikabarkan telah melaksanakan beberapa operasi di berbagai negara, dengan pesawat tempur silumannya dari waktu ke waktu.
Menurut media internasional, Iran telah mengerahkan sistem rudal pertahanan udara (Hanud) Bavar-373 di Suriah untuk melawan ancaman Israel.
Media Iran mengklaim, bahwa sistem rudal Hanud Bavar-373 dapat mendeteksi dan menyerang jet tempur siluman F-35I Adir Israel.
Kompleks tersebut meluncurkan rudal Saayad-4. Sistem bertenaga motor roket berbahan bakar padat itu, diyakini mirip dengan rudal 48N6E S-300 (NATO Reporting Name: SA-10 Grumble).
Menurut sumber, rudal tersebut dapat mencapai jangkauan sejauh 300 kilometer dan ketinggian 27.000 meter. Iran mengklaim, bahwa Bavar-373 dapat mendeteksi hingga 300 target, dan melacak enam puluh di antaranya secara bersamaan sambil menyerang enam target.
Sistem rudal pertahanan udara Bavar-373 memiliki sistem radar AESA S-band bernama Meraj-4. Kisaran Meraj adalah sekitar 400 hingga 500 kilometer, menurut klaim yang dilaporkan TurDef.
Dengan menggunakan sistem radar AESA S-band Meraj-4, keberadaan jet tempur siluman F-35 Israel dapat dilacak.
Selain itu, Iran dilaporkan bakal segera menerima dua lusin atau 24 unit jet tempur canggih generasi 4++ Sukhoi Su-35S ‘Flanker E’ buatan Rusia.
Hal itu diungkapkan oleh juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby pada 9 Desember kemarin.
Menurut pejabat Amerika Serikat (AS) itu, pilot Angkatan Udara Iran telah menerima pelatihan untuk menerbangkan Su-35 di Rusia.
Hal ini menunjukkan, Iran dapat memperoleh pesawat tempur pada tahun berikutnya.
Pelatihan tersebut merupakan bagian dari apa yang disebut AS, sebagai tingkat dukungan militer dan teknologi lain yang belum pernah terjadi sebelumnya yang mengalir dari Moskow ke Teheran, seperti diwartakan oleh TrenAsian Times 10 Desember 2022.
Baca juga:
