Iran Beli Sukhoi Su-35S ‘Flanker E’ Berikut Dua Lusin Rudal Hanud S-400 Rusia

Pesawat tempur Sukhoi Su-35S 'Flanker E' bikinan Rusia saat manuver di udara. (Foto:Ausairpower)

JAKARTA – Iran terus memperkuat pertahanannya, dengan mendatangkan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) canggih dari Rusia seperti pesawat tempur Sukhoi Su-35S ‘Flanker E’.

Tak hanya pesawat tempur superioritas udara S-35S, Rusia juga akan memasok sistem peluru kendali (Rudal) pertahanan udara jenis S-400 untuk Iran lewat kontrak kerjasama, yang dilansir dari airspace-review.

Berdasarkan informasi resmi dari Tweeter Forbes, Moskow juga akan di pasok dengan berbagai jenis pesawat tanpa awak atau drone yang dikembangkan secara lokal oleh Iran, termasuk seri drone bersenjata Shahed.

Bahkan, lewat perjanjian kerjasama kontrak pengadaan alutsista dengan Rusia itu, Iran telah mengirim kelompok pertama drone ke Rusia untuk pengujian di lapangan berikut pengiriman sejumlah calon pilot dan teknisi untuk Sukhoi Su-35S Iran.

Pertengahan Juli, pihak Gedung Putih Amerika Serikat mengatakan, bahwa para pejabat Rusia telah mengunjungi lapangan terbang Kashan di Iran tengah untuk melihat drone bersenjata Shahed-129 dan Shahed-191.

Baca juga: China Kian Intens Teror Selat Taiwan dengan Jet Tempur, Kapal Hingga Drone

Dengan adanya kesepakatan Iran dan Rusia, Gedung Putih mengklaim, bahwa Rusia memperoleh ratusan drone yang dibangun oleh Iran.

Pada Desember 2021, muncul berita bahwa Rusia dan Iran akan menandatangani kesepakatan pertahanan untuk 20 tahun ke depan senilai 10 miliar USD.

Rusia akan memasok Iran dengan dua lusin sistem rudal pertahanan udara S-400, dan pesawat tempur Su-35S sebagai bagian dari perjanjian tersebut.

Namun, terkait berita tersebut tidak mendapatkan konfirmasi resmi dari kedua belah pihak.

Sebelum lebih menjalin hubungan erat dengan Rusia, Iran pernah menaruh perhatian pada produk militer asal China.

Bahkan sebelumnya diberitakan, bahwa Iran tertarik untuk mengakuisisi 36 jet tempur canggih Chengdu J-10C dan membayarnya dengan minyak atau gas alam.

Pesawat tempur Su-35S sangat terkenal di dunia militer, lewat sejumlah kemampuan super manuvernya berikut avioniknya yang canggih dan membuat pilot pesawat negara NATO ciut.

Baca juga: Pakar: Pesawat Tempur KF-21 Bikinan Indonesia-Korsel Bukan Tandingan J-20 China

Mengutip Wikipedia, Su-35S merupakan pesawat buatan Rusia yang didesain dari Su-27 Flanker. Pertama kali ditugaskan pada 2007, pesawat ini dapat disandingkan dengan pesawat buatan AS seperti F-15 Eagle, F-18 dan F-35 Lightning II.

Diawaki oleh satu pilot, Su-35S punya berat kotor 23,500 kilogram, dan Maximum Take Off Weight (MTOW) 34,500 kilogram. Pesawat dibekali dengan mesin 2x Saturn AL-41F1S after burning turbofan.

Mesinnya bahkan mampu membuat pesawat melesat hingga Mach 2,25 atau 2,400 km per jam. Pesawat mampu mendaki dengan kecepatan 280 meter per detik.

Namun hal yang menjadi sorotan Su-35S pemerhati aviasi militerdi dunia adalah, sistem radar dan elekronik penjejaknya yang sangat canggih dari beberapa kompetitornya bikinan Barat.

Sukhoi Su-35S dibekali Radar Irbis-E Passive Electronically Scanned Array (PESA) yang sangat kuat, untuk mengendus lawannya sekalipun F-35 siluman andalan Amerika Serikat.

Baca juga: Indonesia Gandeng Arquus Defence Produksi Kendaraan Tempur Lapis Baja Terbaru