Tanjungpinang, Ulasan. Co – Bulan Juni adalah bulan istimewa bagi Indonesia. Tidak hanya melekat tentang hujan dan ketabahan seperti yang dituliskan Eyang Sapardi Djoko Damono dalam puisinya berjudul “Hujan Bulan Juni”. Atau, kisah asmara Sarwono dan Pingkan yang penuh perbedaan dalam novel “Hujan Bulan Juni”.
Dalam puisi Sapardi, bulan Juni adalah bulan penuh ketabahan dan rasa sabar. Masalah adalah ujian dan perasaan adalah kekuatan. Lebih kurang begitulah yang tersirat dalam sajak yang berbunyi sebagai berikut.
Tak ada yang lebih tabah
Dari hujan bulan Juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu
Tak ada yang lebih bijak
Dari hujan bulan Juni
Dihapuskannya jejak-jejak kakinya
Yang ragu-ragu dijalan itu
Tak ada yang lebih arif
Dari hujan bulan Juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan
Diserap akar pohon bunga itu
Terasa semakin lengkap dan benar adanya sajak yang ditulis Eyang ketika dikisahkannya dalam sebuah kisah asmara Sarwono dan Pingkan. Kisah yang penuh perbedaan latar belakang dengan segala macam sisi kehidupan menjadi pusat perhatian masalah.
“ia berusaha mengingat-ingat dongeng Pingkan tentang asal-usulnya lalu membayangkan tentang pertempuran…”(hal 89)
Makna kutipan dari novel di atas mengandung bawang. Mencerminkan keraguan dalam hubungan tetapi memiliki kekuatan menuai rasa sabar dan kebijakan. Namun, bulan Juni tidak hanya tentang puisi dan novel Eyang Sapardi saja, tetapi keistimewaannya lebih daripada itu semua.
Tahukah kalian bulan Juni adalah bulan kelahiran para pemimpin hebat Indonesia. Mulai dari Proklamator Kemerdekaan sekaligus Presiden RI pertama, yakni Ir. H. Soekarno, atau yang lebih dikenal dengan nama Bung Karno. Beliau lahir pada tanggal 6 Juni 1901. Lalu, Jenderal Besar TNI (Purn.) H. M. Soeharto, atau yang akrab disapa Soeharto juga lahir di Bulan Juni. Presiden kedua RI ini lahir pada 8 Juni 1921.
Selain itu, Presiden ke-3 Indonesia juga lahir di bulan Juni. Prof. Dr.-Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie atau dikenal BJ Habibie lahir pada 25 Juni 1936. Terakhir, Presiden Indonesia saat ini, Ir. H. Joko Widodo yang akrab disapa Jokowi juga lahir di bulan Juni pada 21 Juni 1961.
Keterkaitan dan keterikatan tersebut seperti kebetulan yang disengaja tetapi semua itu adalah kenyataan yang berbeda. Jika dilihat dari karya sastra yang ditulis oleh Eyang, maka dapat dimengerti Bulan Juni adalah bulan penuh ketabahan akan rasa sabar dalam menjalani kebijakan. Namun ketika semua itu kita sandingkan dengan lahirnya ke empat Presiden Republik Indonesia, bisa dipahami karakteristik seorang pemimpin hebat adalah mereka yang selalu tabah dan sabar dalam menjalankan kebijakan yang selalu diuji dengan berbagai problematika.
Benar atau tidaknya kebetulan ini hanyalah sebuah uraian. Namun, setidaknya kebetulan ini tidak bisa dipungkiri karena kenyataannya mang begitu. Bulan Juni sangat istimewa bagi Indonesia. Tidak hanya tentang karya sastra yang melegenda dari Eyang Sapardi Djoko Damono, tetapi juga terlihat dari takdir yang melahirkan empat pemimpin besar di Bulan ke enam dari 12 dalam setahun.
Selamat Ulang Tahun Bung Karno,Proklamator Tanah Air.
Penulis: Boby
Editor: Redaksi