Jasa Raharja Pastikan Jamin Seluruh Korban KM Barcelona V

Jasa Raharja
Plt. Direktur Utama Jasa Raharja, Rubi Handojo. (Foto: Dok Jasa Raharja)

MANADO – Tragedi kebakaran yang melanda KM Barcelona V di perairan Pulau Talise, Likupang Barat, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Ahad sekitar pukul 13.30 WITA, menyisakan duka mendalam.

Kapal yang tengah berlayar dari Kepulauan Talaud menuju Manado itu terbakar hebat, memicu kepanikan di antara para penumpang.

Sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan perlindungan terhadap masyarakat, PT Jasa Raharja langsung bergerak cepat menjamin seluruh korban dalam insiden tersebut.

Petugas dari Kantor Wilayah Sulawesi Utara, di bawah koordinasi Dicky Syiwa Permadi, langsung melakukan koordinasi intensif dengan Syahbandar Talaud dan petugas Pelabuhan Manado. Dua posko penanganan korban pun didirikan di Pelabuhan Laut Manado dan Pelabuhan Penyeberangan Serei, Likupang.

Plt. Direktur Utama Jasa Raharja, Rubi Handojo, menyampaikan rasa belasungkawa atas insiden tersebut.

“Kami turut berduka atas musibah ini. Tim kami telah berada di lapangan untuk memastikan setiap korban mendapatkan haknya sesuai ketentuan,” ujar Rubi dalam keterangan resminya, Senin 21 Juli 2025.

Mengacu pada Undang-Undang No. 33 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang Umum dan PMK RI No. 15 Tahun 2017, seluruh penumpang yang terdaftar dalam manifest dijamin oleh Jasa Raharja.

Adapun bentuk santunan yang diberikan meliputi:

  • Rp50 juta bagi ahli waris korban meninggal dunia.
  • Biaya perawatan hingga Rp20 juta untuk korban luka-luka, langsung dibayarkan ke rumah sakit.
  • Pertolongan pertama (P3K) maksimal Rp1 juta, dan
  • Biaya ambulans maksimal Rp500 ribu.

Tim Jasa Raharja akan terus melakukan pendataan dan mengunjungi rumah sakit untuk memastikan seluruh korban mendapatkan haknya secara cepat dan tepat.

Baca juga: 293 Penumpang Kapal Patah Kemudi di Perairan Kepsul Diselamatkan

Sebagai BUMN yang mengemban amanah perlindungan dasar bagi pengguna angkutan umum, Jasa Raharja menegaskan komitmennya untuk selalu hadir dalam situasi darurat, dengan langkah yang tanggap, terkoordinasi, dan berorientasi pada pelayanan publik prima. (*)