Jasad Kapten Kapal KM Jaya Abadi Dikebumikan di Selat Panjang

Jasad Beriyanto saat hendak dibawa ke RSUD Tanjungpinang, Kepri (Foto: Adi)

Tanjungpinang – Jasad Beriyanto (40), kapten kapal KM Jaya Abadi dilaporkan dikebumikan di Selat Panjat, Riau.

Korban ditemukan meninggal dunia di dalam kapalnya saat sandar di Pelabuhan Bongkar Muat Sei Jang, Kecematan Bukit, Bestari, Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Rabu (28/07) pagi.

Setelah dibawa ke kamar jenazah Rumah Umum Daerah (RSUD) Tanjungpinang. Jasad korban kemudian dibawa menuju kampung halamannya di Selat Panjang.

“Sorenya (Rabu) jasad korban langsung dibawa ke Selat Panjang, kemungkinan sampai di sana sudah dikebumikan,” kata Kepala Satuan Polair Polres Tanjungpinang Iptu Ardian, Kamis (29/07).

Untuk proses penyelidikan mengungkap meninggal korban, kata dia, saat ini masih menunggu hasil visum dari rumah sakit. Ia menuturkan, yang jelas saat ini masih diselidiki.

“Belum keluar hasil visumnya. Kalau saksi diperiksa semua anak buah kapalnya, sekitar lima orang,” ujarnya.

Itpu Ardian, kapal KM Jaya Abadi sendiri saat ini masih digaris polisi (police line) untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut. “Masih, kalau sudah selesai penyelidikan baru dibuka,” katanya.

Dilaporkan sebelumnya, Beriyanto kapten Kapal KM Jaya Abadi sempat batuk darah dan mengeluh sakit, Rabu (28/07) sekitar pukul 06.00 WIB. Sebelum dibawa ke rumah sakit, korban telah menghembuskan napas terakhirnya.

Yandi salah satu ABK KM Jaya Abadi menyebutkan, korban usai bangun tidur sempat batuk darah dan mengeluhkan sakit. Ia pun meminta air minum kepada rekannya sekitar pukul 05.30 WIB pagi.

Kemudian, karena kondisi korban mengkhawatirkan, sehingga rekannya berinisiatif mencari pertolongan. Namun, setelah rekannya kembali lagi ke kapal, korban sudah meninggal dunia.

“Saya balik lagi sudah tidak ada, masih kondisi duduk, sehingga kami baringkan,” ucapnya.

Ia mengatakan, kapal KM Jaya Abadi rencananya akan membawa barang logistik ke Kabupaten Meranti.

“Rencananya bawa logistik ke Selat Panjang,” sebutnya. (*)

Pewarta : Adi
Redaktur : Muhammad Bunga Ashab