BATAM – Ketua Asosiasi Distributor Bahan Pokok (Bapok) Kota Batam, Kepulauan Riau, Aryanto memastikan stok sembako untuk kota Batam aman jelang bulan Suci Ramadan hingga Hari Raya Idul Fitri 2022 mendatang.
“Untuk sembako stok mencukupi mencukupi hingga Juni 2022 mendatang. Hanya komoditas tertentu, seperti minyak mungkin agak sedikit kekurangan,” kata Aryanto di Batam, Jumat (18/3).
Diakuinya stok minyak mengalami kelangkaan karena adanya aturan baru terkait perubahan harga.
“Ada perubahan harga, jadi sedang penyusaian, sehingga pengiriman sedikit terhambat,” katanya
Mengikuti aturan baru dari Kementerian Perdangan, tentu pihaknya juga akan menaikan harga sesuai yang telah ditentukan.
“Kenaikan pasti, karena harga HET (harga enceran tertinggi) dihapuskan. Jadi tak berlaku,” kata dia.
Sementara itu, terkait minyak goreng curah di Batam menurutnya sudah dihapuskan Desember 2021 lalu.
“Tapi Januari ada peruabahan lagi, karena ada kelangkaan minyak. Diadakan lagi minyak goreng curah,” katanya.
Ditegaskannya, sembako untuk Kota Batam dipastikan aman sampai dengan Juni mendatang.
“Kalau kita lihat dari asosoasi, kondisi stok sampai bulan 6 takada masalah. Stok terus berdatangan jadi tidak ada kekosongan. Kemungkinan hanya minyak saja yang ada sedikit kendala,” kata dia.
Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam, Gustian Riau, bahwa harga kebutuhan pokok hingga lebaran masih aman.
“Kami sudah melakukan evaluasi bersama semua distributor, Bea Cukai dan pemangku kepentingan lainnya. Stok bahan baku aman bahkan sampai lebaran,” kata Gustian.
Pihaknya sejauh ini sedang mengupayakan agar harga bahan pokok bisa terkontrol.
“Menghindari adanya kenaikan harga. Kita rutin melakukan sidak ke pasar,” kata Gustian.
Baca juga: Disperindag Batam Pastikan Minyak Goreng di Bawah Rp20 Ribu
Diakuinya memang ada kenaikan-kenaikan kecil untuk komoditas tertentu, seperti cabai. Namun, untuk stoknya dipastikan aman.
“Cabai dari luar masuk kok ke Batam. Seperti Mataram, Lombok, Jawa dan Medan. Kami sudah memanggil distributor cabai juga agar harganya bisa dikendalikan,” katatanya. (*)
