Jepang-Rusia akan Berunding Soal Kuota Penangkapan Ikan Salmon dan Trout

Salmon
Pekerja memilah salmon, dibawa dari peternakan ikan di Laut Barents, di sebuah pabrik pengolahan di pelabuhan Arktik Murmansk, Rusia, 3 Agustus 2017. (ANTARA/Reuters/Sergei Karpukhin/as)

TOKYO – Pemerintah Jepang, Senin (11/4) mengatakan, akan berunding dengan Rusia terkait kuota ikan Salmon dan Trout yang ditangkap Jepang tahun ini.

Pembicaraan itu dilakukan, menyusul hubungan Jepang-Rusia memburuk akibat krisis di Ukraina.

Selain itu, juga berdampak pada latihan bersama tahunan Rusia dan Jepang harus tertunda.

Sebuah pakta berusia puluhan tahun mengatur pembicaraan tentang jumlah ikan salmon dan trout asal Rusia, yang dapat ditangkap oleh Jepang setiap tahun di dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) miliknya.

Pembicaraan tentang kuota tangkapan ikan itu biasanya dilakukan pada Maret, dan ditutup dengan awal musim penangkapan ikan pada 10 April.

Krisis di Ukraina sempat membuat kelanjutan pembicaraan tidak menentu hingga beberapa hari yang lalu.

Musim penangkapan salmon dan trout di ZEE Jepang, mencapai puncaknya sekitar April dan Mei.

Baca juga: Pimpin Korut 10 Tahun, Kim Telah Bangun Pertahanan Korut yang Kuat

Dalam sebuah pernyataan, Badan Perikanan Jepang mengatakan pembicaraan yang dimulai pada Senin (11/4) itu akan dilakukan secara daring.

Seorang sumber yang dekat dengan industri perikanan Jepang mengatakan, dia memperkirakan pembicaraan Jepang-Rusia akan berlangsung alot tahun ini mengingat hubungan kedua negara yang saat ini renggang.

“Negosiasi akan dimulai tetapi hasilnya sangat tidak dapat diprediksi,” kata sumber yang enggan disebutkan namanya karena tidak berwenang untuk berbicara kepada media.

Moskow, yang tidak senang dengan sanksi Jepang pada Rusia akibat aksi militernya di Ukraina pada Maret menarik diri dari pembicaraan perjanjian damai.

Sementara Tokyo bergabung dengan negara-negara sekutu Jepang pada Jumat (8/4) untuk menjatuhkan sanksi lebih lanjut kepada Rusia dan mengusir beberapa diplomat Rusia.