Jerman Cemaskan Mantan Pilot Luftwaffe Latih Penerbang Tempur PLAAF China

Jet tempur Angkatan Udara China Shenyang J-11B. (Foto:militarywatch)

JAKARTA – Jerman menyatakan keberataan atas tindakan China, yang merekrut mantan pilot tempur Angkatan Udara Jerman (Luftwaffe) untuk melatih pilot skadron tempurnya.

Perekrutan pilot Luftwaffe oleh China dikhawatirkan Jerman, karena dapat mengungkap rahasia NATO. Jerman pun meminta China untuk menghentikan praktik tersebut.

Menteri Pertahanan, Jerman Boris Pistorius menyatakan, dirinya telah membicarakan hal itu dengan Menteri Pertahanan China, Li Shangfu.

Pembicaraan itu disampaikan Boris, di sela KTT Keamanan Asia pada IISS Shangri-La Dialogue di Singapura pada Sabtu (03/06).

“Saya mengajukan pertanyaan tentang pilot angkatan udara Jerman, yang tampaknya telah direkrut untuk melatih pilot (China),” ujar Pistorius kepada wartawan.

Boris juga menyatakan, bahwa praktik semacam itu harus segera dihentikan oleh China.

“Saya menunjukkan dengan jelas, bahwa saya mengharapkan praktik ini segera dihentikan. Saya juga mengatakan kepadanya, bahwa dia mungkin juga tidak akan senang jika saya mencoba melakukan hal yang sama,” tambah Pistorius.

Sekelompok pilot Eurofighter Typhoon yang terlatih, saat ini sedang berada di China. Mereka adalah warga negara Jerman, mantan pilot Luftwaffe yang mengetahui rahasia NATO seperti yang ditulis ZDF.

Menurut penyelidikan media Jerman itu, dua dari pilot tersebut adalah instruktur penerbang jet tempur Eurofighter Typhoon yakni Peter S. dan Alexander H., dan pilot jet tempur Tornado yakni Dirk J.

Ketiga nama di atas adalah kontak, dan hubungan bisnis dengan mata-mata Cina Su Bin. Pada 2016, mereka dihukum karena spionase di Amerika Serikat, dan beberapa saat kemudian dia diekstradisi kembali ke China.

Baca juga: Insiden Pesawat Intai USAF Turbulensi Usai Dipepet J-16 China di LCS
Jet tempur Angkatan Udara Jerman atau Luftwaffe. (Foto:Luftwaffe)

Ketiga pilot Jerman tersebut memiliki perjanjian dengan perusahaan China Lode Technology Ltd. sebagai “Konsultan Kontraktor Penerbangan”. Su Bin adalah pemegang saham utama di Lode.

Investigasi jejak dokumenter yang ditinggalkan oleh salah satu dari tiga orang Jerman, Alexander H, dapat menunjukkan keberadaan dia di China.

Alexander H telah pindah dari Rostock ke Quiqihar. Kota ini terletak di Cina Timur Laut, dan merupakan kota Cina yang besar menurut standar lokal.

Sekitar daerah Quiqihar, terdapat pangkalan udara Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok. Pangkalan ini menampung skuadron tempur J-20, pesawat tempur siluman generasi kelima dari penerbangan tempur China.

Selain itu, pangkalan tersebut memiliki skadron penempur Shenyang J-11 yang dikenal kopian jet tempur Sukhoi Su-27 Rusia yang diberi kode Flanker-L.

Diberitakan, Menteri Pertahanan Li Shafung tidak menyangkal hal itu. Namun juga meremehkan keberatan yang diutarakan Boris.

Mingguan Jerman Der Spiegel dan saluran TV publik ZDF pada hari Jumat (02/06) melaporkan, beberapa mantan pilot Luftwaffe telah ditipu oleh China dalam beberapa tahun terakhir untuk melatih pilot mereka.

Gaji para pilot itu tampaknya tidak menipu secara langsung, melainkan melalui perusahaan cangkang di Seychelles, tulisnya. Masalah ini menjadi perhatian utama komite parlemen yang mengawasi dinas rahasia Jerman.

“Kami khawatir personel militer yang sebelumnya bekerja untuk negara Jerman dapat melakukan pekerjaan yang dapat membuat mereka menipu negara rahasia,” kata Ketua Komite Parlemen kepada ZDF.

Pilot Jerman tersebut menerbangkan jet tempur Eurofighter Typhoon dan telah ikut serta dalam latihan NATO.

Baca juga: Arab Saudi dan Mesir Beli Jet Tempur China, Chengdu J-10 ‘Vigorous Dragon’