Jualannya Habis Diborong Dermawan, Tangis Pedagang Ini Pecah

Warsiem (68), saat menerima modal usaha dari ACT dan MRI. (Foto: Muhammad Chairuddin)

Tanjungpinang – Tangis pedagang pasangan suami istri Warsiem (68) dan Sardi (70) pecah saat jualannya diborong Aksi Capat Tanggap (ACT) dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau.

Aksi borong jualan merupakan ACT dan MRI Kepri dalam program borong Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Pasangan suami istri ini hanya terdiam sambil meneteskan air matanya saat mengetahui daganganny akan diborong.

Warsiem dan Sardi yang keseharian berjualan makanan tradisional di salah satu pondok kayu di Jalan Kuantan, Kelurahan Melayu Kota Piring, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang mengaku kaget dan tidak mengira bahwa ia akan mendapatkan uluran tangan dari para dermawan.

“Alhamdulillah, dikasih modal dan jualanya laku. Hanya Allah yang dapat membalasnya,” ucapnya Warsiem, Sabtu (14/08).

Warsiem menjelaskan, dagangannya tidak setiap hari laku habis. Bahkan terkadang, dagangannya masih tersisa banyak hingga siang hari. Di usianya yang sudah terbilang renta, Warsiem dan Sardi mengaku semakin kesulitan mendapatkan penghasilan di masa pandemi COVID-19.

“Semenjak corona ini kadang-kadang dapat Rp100 ribu. Itu pun kalau dapat,” ungkapnya.

Kendati memiliki anak, Warsiem tidak ingin bergantung kepada anak-anaknya. Baginya, selagi bisa berusaha, maka ia dan suaminya terus berusaha. Terlebih lagi, ia menilai di usianya yang lebih dari setengah abad harus banyak bergerak agar tubuh lebih sehat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *