Jujitsu Kepri Keluhkan Minimnya Perhatian Pemerintah Daerah

Jujitsu Indonesia Kepri Keluhkan Minimnya Perhatian Pemerintah Daerah
Ketua Jujitsu Indonesia Kepri, Rozi Juhendra. (Foto: Muhammad Chairuddin)

 

BATAM – Jujitsu Indonesia Kepulauan Riau (Kepri) mengeluhkan minimnya perhatian pemerintah daerah terhadap dunia olahraga Jujitsu.

Ketua Jujitsu Indonesia Kepri, Rozi Juhendra mengatakan, olahraga Jujitsu telah hadir sejak belasan tahun lalu. Seiring berjalannya waktu, atlet Jujitsu asal Kepri telah mengikuti sejumlah pertandingan dan berhasil meraih sejumlah prestasi baik di tingkat nasional, bahkan internasional.

“Di Pekan Olahraga Nasional (PON), kemarin kita kirim empat atlet, dua atlet dapat perunggu. Terakhir, mewakili Indonesia dua atlet, satu dapat perunggu,” ungkap Rozi Juhendra, Ahad (03/07).

Ia melanjutkan, meski sudah menuai sejumlah prestasi, perhatian pemerintah daerah pada olahraga itu masih dinilai kurang terutama perihal pembinaan.

Selama ini, pembinaan atlet Jujitsu Indonesia Kepri selalu menggunakan anggaran mandiri yang berasal dari iuran serta donatur.

“Apresiasi itu ada. Cuma setelah berhasil saja. Yang kita bicarakan soal pembinaan,” kata pria yang kerap disapa Oji itu.

Ia menegaskan, usaha pengajuan anggaran melalui Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Kepri selalu ia lakukan.

Akan tetapi, permohonan itu selalu tidak membuahkan hasil dengan alasan minimnya anggaran. “Alasannya selalu klise. Tidak ada anggaran,” tuturnya.

Baca juga: Cabor Tenis Meja Tanjungpinang Krisis Atlet Junior Putri

Rozi berharap, pemerintah dapat segera menyalurkan anggaran untuk pembinaan dan pelatihan kepada para atlet Jujitsu di Kepri. Dengan demikian, kebutuhan atlet Jujitsu di Kepri dapat terakomodir tanpa berharap dana dari pihak lain. (*)