Jumlah Jamaah Haji Debarkasi Batam Meninggal Dunia Bertambah Jadi 43 Orang

BATAM – Penitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) melaporkan jumlah jamaah haji debarkasi Batam, Kepulauan Riau (Kepri) yang meninggal dunia kini bertambah menjadi 43 orang.

Kepala Bidang Dokumen PPIH Debarkasi Hang Nadim Batam, Nurhidayati mengungkapkan, dua orang jamaah haji asal Riau dinyatakan meninggal dunia yakni atas nama Pangat Muntalib Abdullah (72) dan Raja Ristian (55).

“Kemudian seorang haji asal Jambi atas nama Fatimah Wiryo Kromo (90) meninggal dunia pada 13 Juli 2023 lalu di Rumah Sakit Arab Saudi,” kata Nurhidayat, Sabtu (15/07).

Menurutnya, para jamaah itu mengidap sakit cardiogenic shock (masalah kesehatan yang datang secara tiba-tiba dan bisa mengancam jiwa) dan septic shock (infeksi luas yang menyebabkan kegagalan organ dan tekanan darah yang sangat rendah).

“Berdasarkan data yang kami rekap dan yang terbaru pada tanggal 13 Juli, tiga orang jamaah haji meninggal dunia di Mekkah yang kemudian dimakamkan di Pemakaman Sharae,” ujar Nurhidayati.

Selain itu, terdapat juga tiga orang jemaah haji yang meninggal setibanya di Kota Batam, yaitu seorang haji asal Kepri dan dua orang haji asal Riau.

Para jamaah haji yang meninggal dunia disebut Nurhidayat, didominasi karena mengidap penyakit cardiovascular diseases atau kondisi jantung yang mencakup pembuluh yang sakit, masalah struktur, dan pembekuan darah.

“Jamaah haji yang meninggal dunia saat sudah tiba di Batam, dimakamkan di daerahnya masing-masing. Sementara jamaah yang meninggal dunia di Mekkah seluruhnya dimakamkan di Pemakaman Share,” ujar dia.

Secara rinci, penyakit yang diidap para jamaah haji di antaranya respiratory diseases (penyakit pernapasan kronis), unintentional injuries (kecelakaan peristiwa yang terjadi secara tidak sengaja).

Kemudian shock hypovolemic yakni ketidakmampuan jantung memasok darah yang cukup ke tubuh akibat adanya kekurangan volume darah.

Kemudian penyebab eksternal morbid, septic shock yaitu infeksi luas yang menyebabkan kegagalan organ dan tekanan darah yang sangat rendah.

Selanjutnya, kematian karena sebab alami, dan cardiogenic shock (masalah kesehatan yang datang secara tiba-tiba dan bisa mengancam jiwa.