Jusuf Kalla Minta PMI Bersiap Hadapi Perubahan Iklim

Jusuf Kalla Minta PMI Bersiap Hadapi Perubahan Iklim
Ketua Umum PMI M. Jusuf Kalla memberikan sambutan dalam acara pelantikan Pengurus PMI DIY masa bakti 2021-2026 di Bangsal Kepatihan Yogyakarta, Jumat malam. Foto: Antara

Yogyakarta – Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) M. Jusuf Kalla meminta PMI bersiap menghadapi potensi bencana alam yang dipicu perubahan iklim. PMI juga diminta tetap siaga dan tetap optimal membantu menangani pandemi COVID-19.

“Hari ini kita selalu mendengarkan bagaimana dahsyatnya COVID-19, tetapi menurut para ahli akan muncul bencana yang lebih besar lagi yaitu perubahan cuaca atau perubahan iklim,” kata dia saat memberikan sambutan dalam acara pelantikan Pengurus PMI DIY masa bakti 2021-2026 di Bangsal Kepatihan Yogyakarta, Jumat (8/10) malam.

Baca juga: Jusuf Kalla Ajak Masyarakat Jaga Ketersediaan 5,5 Juta Kantong Darah

Dia mengatakan bencana akibat perubahan iklim, seperti banjir, telah melanda sejumlah negara di benua Eropa, Amerika Serikat, Asia, dan Afrika.

“Banjir, gempa bumi, dan bahaya-bahaya dari perubahan alam. Karena itulah di samping kita mengatasi masalah COVID-19 ini kita juga harus siap mengatasi bencana-bencana alam selanjutnya apabila ada,” ujar dia.

Menurut Kalla, PMI selalu berusaha bekerja dengan baik dan secepat-cepatnya membantu masyarakat sesuai prinsip kemanusiaan tanpa mempunyai batasan diskriminatif.

Baca juga: Soal Kebijakan Vaksinasi Berbayar, JK Serahkan Kepada Pemerintah

Selain memberikan pertolongan, kata dia, para relawan PMI juga perlu hadir untuk memberikan informasi dan pemahaman kepada masyarakat mengenai upaya memperbaiki lingkungan.

“Harus juga memberikan mitigasi kepada masyarakat serta memberikan penjelasan kepada masyarakat, memberikan bantuan informasi kepada masyarakat. Karena hanya dengan bantuan itu kita dapat mencegah bahaya yang lebih besar,” kata dia.

Dengan kerja sama yang baik antara PMI Pusat dan PMI di tingkat daerah, ia berharap, dampak yang besar dari bencana-bencana yang mungkin terjadi itu bisa dihindari.

“PMI tidak ada artinya tanpa PMI di daerah sebagai ujung tombak mengatasi masalah di daerah,” tandasnya.

1377

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *