JAKARTA – Kementerian Investasi dan Hilirisasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sampaikan progres investasi perusahaan kelas kakap Amerika Serikat (AS) di Indonesia yakni Apple. Rencananya, Apple akan membangun pabrik AirTag di Batam.
Nilai investasi yang digelontorkan pun fantastis, mencapai Rp 16 triliun atau setara US$ 1 miliar.
Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Nurul Ichwan, menegaskan bahwa proses menuju realisasi investasi ini sudah berjalan. Bahkan, Apple telah menetapkan lokasi pembangunan pabrik dan memulai tahap persiapan konstruksi.
“Lokasinya sudah ada, mereka sudah mulai melakukan persiapan untuk konstruksi. Namun, tentu pembangunan sebesar ini tidak bisa selesai dalam waktu singkat,” ujar Nurul Ichwan di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Jakarta.
Investasi strategis ini dinilai sangat penting bagi pengembangan ekosistem industri teknologi di Indonesia. Dengan kehadiran Apple, pemerintah berharap dapat menarik lebih banyak investor global untuk menanamkan modalnya di Tanah Air.
“Apple tahu bahwa Indonesia memiliki pasar yang sangat potensial. Selain itu, kehadiran mereka akan memperkuat rantai pasok global dengan memanfaatkan keunggulan kompetitif yang dimiliki Indonesia,” tambah Nurul.
Baca Juga: Apple Akan Buka Pabrik di Batam
Sebelumnya, pada Selasa (7/1/2025), jajaran petinggi Apple bertemu dengan Menteri Investasi dan Hilirisasi/BKPM Rosan Roeslani di Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, Vice President of Global Policy Apple, Nick Amman, menunjukkan langsung lokasi lahan yang akan digunakan untuk pembangunan pabrik.
Rosan mengungkapkan, Apple berkomitmen penuh membangun pabrik AirTag tahap pertama dengan nilai investasi US$ 1 miliar. Pembangunan pabrik ini ditargetkan rampung pada awal 2026 mendatang, meskipun jadwal pasti dimulainya konstruksi belum diumumkan.
Dari pabrik di Batam ini, Apple diperkirakan akan menyerap 2.000 tenaga kerja lokal. Lebih dari itu, sekitar 65% kebutuhan AirTag global akan dipasok dari fasilitas produksi di Indonesia tersebut.
Pemerintah pun siap mengundang lebih banyak vendor pendukung untuk beroperasi di sekitar pabrik Apple. Dengan langkah ini, nilai investasi Apple di Indonesia diharapkan terus meningkat.
“Kalau kita lihat di Thailand, ada lebih dari 23 vendor yang mendukung produksi Apple. Di Vietnam bahkan lebih dari 30 vendor. Kami berharap jumlahnya di Indonesia bisa menyaingi atau bahkan melampaui itu,” jelas Rosan.
Menurutnya, skema investasi Apple di Indonesia akan mengikuti pola yang sudah mereka terapkan di negara-negara Asia Tenggara lainnya. Saat ini, komitmen tersebut masih berada pada tahap awal, namun pemerintah optimistis rencana besar ini akan menjadi tonggak penting dalam perkembangan industri teknologi di Indonesia.***
Ikuti Berita Ulasan.co di Google News
















