Kadin Batam Desak Pemda Atur Batas Tarif Biaya Kapal Batam-Singapura

Kadin Batam Desak Pemda Atur Batas Tarif Biaya Kapal Batam-Singapura
Pertemuan Kadin Batam dengan operator kapal feri di Batam, Kepri (Foto: Muhammad Chairuddin)

BATAM – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Batam, Kepulauan Riau, mendesak pemerintah daerah (pemda) baik provinsi (pemprov) maupun kota (pemko) setempat mengatur batas tarif biaya kapal ke Singapura.

Ketua Kadin Batam, Jadi Rajagukguk mengatakan, pemda seharusnya menetapkan ketentuan tarif maksimal dan minimal kapal tujuan Batam-Singapura.

Dengan demikian, para operator memiliki acuan dalam penetapan harga. Selain itu, harga tiket kapal juga dapat dikawal. “Harus ada batasan untuk ini. Tidak seperti sekarang, tidak ada koordinasi namun harga tiket tiba-tiba melambung tinggi,” ungkap Ketua Kadin Batam, Jadi Rajagukguk, Kamis (23/06).

Desakan tersebut muncul setelah melakukan pertemuan sejumlah perwakilan agen kapal, Rabu (22/06) kemarin.

Tidak hanya itu, Kadin juga mendesak agar operator kapal dapat membeli bahan bakar di Pertamina. Dengan demikian, tidak ada lagi alasan naiknya harga tiket, karena beli di Singapura.

Ia menilai alasan kenaikan harga tiket, karena pembelian minyak di Singapura adalah alasan yang aneh. Pasalnya, kapal dengan rute Batam-Singapura kebanyakan parkir di Indonesia.

“Kalau mereka sedang parkir di Singapura dan beli BBM di sana wajar. Tapi, kalau parkir di Indonesia, mereka juga tetap belinya di Singapura. Seharusnya kan belinya di Indonesia juga, kenapa harus menunggu yang dibeli di Singapura juga,” ucap Jadi.

Sementara itu, Manajer Operasional Ferry Batam Fast, Renaldi membenarkan kabar pihaknya selama ini membeli bahan bakar di Singapura. Oleh sebab itu, harga tiket mengalami kenaikan untuk menutup biaya operasional.

“Sejak pandemi, sehari jumlah penumpang hanya 30-50 orang. Sehari, kapal feri dari Batam Center berlayar sejumlah sembilan trip,” jelasnya.

Baca juga: Harga Tiket Kapal Feri Batam-Singapura Turun Rp100 Ribu

Meskipun demikian, pihaknya kini telah menurunkan harga tiket sejak Selasa (21/06) kemarin. “Untuk penurunan tiket kapal selanjutnya masih kami diskusikan dengan pihak manajemen,” tambah Renaldi. (*)