Kadin Siap Gerakkan Perekonomian Sumatera

Kadin Siap Gerakkan Perekonomian Sumatera
Kepala BPKPT Kadin, Budiarsa Sastrawinata. (Foto: Muhamad Ishlahuddin)

BATAM – Badan Pengembangan Kawasan Properti Terpadu (BPKPT) Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) siap mendukung pemerintah mengembangkan Sumatera dari berbagai aspek, serta menjadikan industri properti sebagai lokomotif penggerak perekonomian di pulau seluas 473.000 kilometer persegi.

“BPKPT Kadin siap menjalin kerja sama dan berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan yang bergerak dalam industri properti, sebagai komitmen untuk membangun Sumatera dan Indonesia,” kata Kepala BPKPT Kadin Budiarsa Sastrawinata ditemui saat diskusi “Mengelola Potensi Strategis Sumatera” di Hotel Radisson, Batam, Kamis (31/3).

Menurut Budiarsa, industri properti merupakan sektor strategis, karena dari sisi produksi telah memberikan kontribusi 13,6 persen pada Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional 2020.

“Data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) menyebutkan, pada tahun 2021 sektor properti merupakan investasi tertinggi pertama untuk penanaman modal dalam negeri dan peringkat ke-6 untuk penanaman modal asing,” kata dia.

Budiarsa melanjutkan, pengelolaan Bandara Internasional Hang Nadim di Batam oleh Konsorsium PT Angkasa Pura I (Persero) bersama Incheon International Airport Corporation (IIAC) dan PT Wijaya Karya (Persero Tbk) selama 25 tahun ke depan akan membuka peluang usaha bagi para pemangku kepentingan (stakeholder) yang bergerak dalam industri properti.

“Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang 2.731 km yang menghubungkan kota-kota dari Aceh hingga Lampung juga akan menggerakkan roda perekonomian di Sumatera.”

“Membuka sentra-sentra ekonomi dan pusat-pusat industri baru, dan membawa potensi bisnis yang besar terutama jika dapat dikaitkan dengan perencanaan kantong-kantong permukiman secara terpadu,” kata dia.

Dia melanjutkan, jalan tol yang menelan biaya investasi sekitar Rp 555,38 triliun ini, mulai dibangun pada 2015, dan dijadwalkan selesai pada 2024.

Diakuinya, BPKPT Kadin menggelar diskusi ini di Batam, agar dapat menggali lebih jauh potensi dan peluang usaha di kawasan Batam, Bintan, Karimun (BBK).

“Salah satu bidang di BPKPT Kadin adalah Kawasan Pengembangan Berorientasi Transit atau Transit Oriented Development (TOD), Kota Bandara atau Airport City, dan Kota Pelabuhan atau Harbour City. BPKPT Kadin siap mendukung Pemerintah mengembangkan kawasan TOD di wilayah ini,” katanya.

Sementara itu, Direktur PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi mengungkapkan, melalui kolaborasi dengan Incheon International Airport Corporation dan PT Wijaya Karya, Bandara Hang Nadim Batam akan dijadikan western hub pertama.

“Menjadi penghubung penerbangan domestik di wilayah Sumatera ke bandara-bandara yang dikelola Angkasa Pura I di wilayah timur Indonesia.”

“Selain itu, Bandara Hang Nadim juga menjadi hub keberangkatan haji umrah wilayah barat Indonesia,” kata Faik Fahmi, yang juga Wakil Kepala BPKPT yang membawahi bidang Kawasan Transit Oriented Development, Airport City, Harbour City.

“Melalui kolaborasi dengan Incheon, Bandara Hang Nadim akan menjadi hub bagi penumpang internasional dari Bandara Incheon di Korea Selatan, dan dari wilayah Eropa menuju berbagai destinasi di Indonesia.”

Faik juga mengungkapkan, Bandara Hang Nadim akan dikembangkan sebagai hub logistik di wilayah barat Indonesia.

“Batam sebagai pusat industri, lokasinya berdekatan dengan Singapura sehingga dapat menangkap potensi spill over kargo Singapura. Ini faktor penguat menjadikan Bandara Hang Nadim sebagai pusat logistik di kawasan Asia Tenggara,” kata Faik.

Baca juga: Kadin Sayangkan Keputusan Sepihak Larangan Ekspor Batu Bara