Kadinkes Batam: HMPV Timbulkan Gejala Flu Ringan

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Batam, Didi Kusmarjadi.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Batam, Didi Kusmarjadi. (Foto: Irvan Fanani)

BATAM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Batam mengingatkan masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan dalam mencegah penularan wabah Human Metapneumovirus (HMPV).

Kendati virus ini hanya menimbulkan gejala flu ringan, Kepala Dinkes Batam, Didi Kusmarjadi, mengingatkan pentingnya menjaga protokol kesehatan sebagai langkah pencegahan mengantisipasi adanya virus ini.

“Meskipun umumnya virus ini hanya menimbulkan gejala flu ringan pada orang sehat,” ujarnya, Selasa 7 Januari 2024.

Namun ia tetap menekankan, virus ini dapat tertular kepada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan mereka yang memiliki imunitas rendah, seperti penderita penyakit kronis.

Untuk itu ia juga menekankan pentingnya mencuci tangan secara rutin, menggunakan hand sanitizer, serta menjaga kebersihan diri untuk meminimalkan risiko infeksi.

“Hindari kerumunan dan gunakan masker bila diperlukan,” imbaunya.

Apa Itu HMPV?

Didi menjelaskan bahwa HMPV adalah virus RNA yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan. Virus ini pertama kali diidentifikasi di Belanda pada tahun 2001. Gejala umum yang muncul adalah batuk, pilek, demam, dan sakit tenggorokan. Pada kasus parah, HMPV dapat menyebabkan bronkiolitis, pneumonia, bahkan kesulitan bernapas.

“Kelompok yang paling rentan terhadap infeksi ini adalah anak-anak di bawah lima tahun, lansia di atas 65 tahun, pasien dengan imunitas lemah, serta penderita penyakit pernapasan kronis,” jelasnya.

Baca juga: Dinkes: Virus HMPV Belum Ditemukan di Kepri

Selain itu penularan HMPV dapat terjadi melalui kontak langsung, droplet udara, atau permukaan yang terkontaminasi.

Oleh karena itu, pencegahan menjadi fokus utama seperti mencuci tangan secara teratur, memakai masker, menghindari kerumunan, dan membersihkan permukaan dengan disinfektan.

“Pengobatan HMPV bersifat suportif, dengan istirahat, hidrasi, oksigenasi, dan pemberian obat anti virus pada kasus berat,” ujarnya.

Didi juga menambahkan bahwa HMPV terus dilaporkan meningkat di China, terutama di kalangan anak-anak dan lansia. Negara-negara seperti Hong Kong dan Jepang juga telah memperketat pemantauan dan mengambil langkah pencegahan.

“Belum ada vaksin untuk HMVP, sehingga pengobatan dan pencegahan fokus pada gejala,” katanya mengakhiri wawancara. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News