Kadispar: Travel Bubble Langkah Awal Kebangkitan Pariwisata Kepri

Kadispar: Travel Bubble Langkah Awal Kebangkitan Pariwisata Kepri
Kawasan wisata Lagoi di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau. Foto: Antara

Tanjungpinang – Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Buralimar mengatakan kawasan wisata Lagoi di Kabupaten Bintan yang menjadi wilayah percontohan dengan model travel bubble.

Buralimar mengatakan, dibukakannya kembali pintu masuk bagi wisatawan mancanegara (Wisman) itu diharapkan menjadi langkah awal kebangkitan pariwisata di daerah tersebut.

“Alhamdulillah, Presiden Joko Widodo sudah mengizinkan Kepri terima wisman,” kata Buralimar di Tanjungpinang, Selasa (12/10).

Baca juga: Kadispar Kepri: Maklumi Permintaan Batam Tunda Travel Bubble

Namun demikian, katanya, ada biaya lebih yang harus dikeluarkan Wisman yang akan masuk ke Lagoi. Pasalnya di negara asal, mereka harus melakukan PCR Antigen dan dinyatakan negatif COVID-19.

Kemudian saat masuk ke Pelabuhan Bandar Bintan Telani (BBT), akan kembali dilakukan TCM (tes cepat molekular) dan juga diambil sampel PCR. Begitu juga saat akan meninggalkan Lagoi, akan kembali dites COVID-19.

Semua biaya tambahan itu, dibebankan kepada Wisman. Tapi belum dapat diketahui pasti besaran biaya tersebut.

“Belum. Sekarang belum bisa dihitung. Kita tunggu pintu gerbangnya dibuka dulu,” sebut Buralimar.

Baca juga: Wali Kota Rudi Minta Tunda Program Travel Bubble di Batam

Untuk travel bubble ini, lanjutnya, Kepri akan menyasar para wisman berkantung tebal dari Singapura. Selain itu, warga India, Korea dan ekspatriat yang bekerja di Singapura.

“Sebagian dari mereka sudah rindu berlibur dan menjajal lapangan golf terbaik di Asia,” ungkapnya

Akan tetapi, saat ini para pelaku pariwisata masih menunggu aturan teknis dari pemerintah pusat yang ditargetkan keluar dalam dua hingga tiga hari ke depan.

“Setelahnya baru dapat dihitung proyeksi jumlah wisman yang masuk ke Bintan Resort melalui travel bubble,” sebut Buralimar.

Baca juga: Gubernur Kepri Tepis Isu Tunda Travel Bubble

Jika menengok ke belakang, tahun 2019 adalah masa keemasan pariwisata Kepri, di mana jumlah kunjungan wisman kala itu mencapai 2,8 juta orang dari target 2,1 juta orang.

Capaian itu menjadikan Kepri sebagai pintu masuk wisman tertinggi kedua tertinggi di Indonesia setelah Bali. Menggeser ibukota, DKI Jakarta yang turun ke posisi ketiga.

Sayangnya pada 2020, pandemi COVID-19 masuk ke Indonesia. Kasus pertama COVID-19 di Kepri tercatat di Tanjungpinang pada 17 Maret 2020, membuat dunia pariwisata Kepri benar-benar terpuruk. Pada tahun itu hanya ada 408.005 kunjungan wisman yang berhasil dibukukan di awal tahun.

Sementara sepanjang 2021 hanya ada 1.807 wisman yang masuk ke Kepri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *