Kampung Kompor Induksi Pertama di Sumatera Ada di Kepri, Ini Kata Gubernur

Kampung Kompor Induksi Pertama di Sumatera Ada di Kepri, Ini Kata Gubernur
Gubernur Kepri Ansar Ahmad saat meresmikan Kampung Kompor Induksi pertama di Sumatera di Provinsi Kepulauan Riau di Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun (Foto: Ulasan.co/Humas Pemrov Kepri)

Karimun – Gubernur Ansar Ahmad resmikan Kampung Kompor Induksi pertama di Sumatera ada di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Gubernur Kepri sangat mendukung penggunaan Kompor Induksi di tengah masyarakat. Kampung Kompor Induksi PLN Peduli dengan memberikan 100 kompor induksi di Kabupaten Karimun. Kampung Kompor Induksi ini berada di RT 03 RW 01 Kelurahan Baran Barat, Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun.

Acara ini juga dalam rangka Hari Listrik Nasional ke-76 yang jatuh pada tanggal 27 Oktober 2021.

Gubernur Ansar menilai penggunaan kompor induksi lebih nyaman dan aman.

“Kompor ini sangat canggih, masaknya cepat, peralatan masak tidak kotor serta sejalan dengan visi hijau ramah lingkungan untuk kepulauan riau,” kata Ansar, Rabu (27/10).

Kampung Kompor Induksi Pertama di Sumatera Ada di Kepri, Ini Kata Gubernur
Ibu-ibus saat mencoba Kompor Induksi PLN Peduli (Foto: Ulasan.co/Humas Pemrov Kepri)

Senior Manager Niaga PLN Unit Induk Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (UIWRKR), Haris Andika menjelaskan bantuan PLN Peduli berupa kompor induksi senilai 100 juta ini untuk mendorong penggunaan kompor induksi di masyarakat.

“Ini merupakan komitmen PLN memasyarakatkan electrifying lifestyle dan meningkatkan konsumsi listrik nasional,” ucap Haris Andika dalam sambutan acara Peresmian Kampung Kompor Induksi PLN Peduli.

Baca Juga: Gubernur Ansar Usulkan FTZ Menyeluruh Bintan-Karimun ke Jokowi

Sementara itu, Haryanti (33) yang merupakan Ibu Rumah Tangga dan warga setempat menyampaikan bahwa penggunaan kompor induksi lebih fleksibel, bersih dan ramah lingkungan.

“Di tempat kami yang telah menggunakan kompor induksi, ternyata lebih efisien dan membuat mereka lebih produktif. Untuk yang 1300 Watt, dalam 1 jam cuma habis 1 kwh, biayanya cuma 1.444,7 rupiah, murah,” imbuh Haryanti. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *