Kantor Bahasa Kepri Gelar Pementasan Teater Mendu di Natuna

Pementasan teater mendu di Tugu Gasing, Bandarsyah, Kecamatan Bunguran Timur, Natuna, Rabu (27/7).

NATUNA – Kantor Bahasa Provinsi (KBP) Kepulauan Riau gelar pementasan teater mendu di Tugu Gasing, Bandarsyah, Kecamatan Bunguran Timur, Natuna, Rabu (27/7) malam.

Teater mendu merupakan warisan bersama Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), dan Kalimantan Barat (Kalbar). Mendu sudah tersohor sejak lama, dan kini menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Kepri dan Kalbar.

Kepala KBP Kepri, Rahmat mengatakan, pementasan sastra lisan teater mendu harus terus dibudidayakan. Ia menceritakan, dalam teater hikayat Dewa Mendu sangat panjang pementasannya bisa dilakukan berhari-hari.

Namun, dalam teater ini mendu juga bisa dipentaskan per episode.

“Hasil pemetaan Kantor Bahasa Kepri, teater mendu salah satu sastra seni tutur yang masuk kategori terancam punah,” kata Rahmat di Tugu Gasing, Bandarsyah, Kecamatan Bunguran Timur, Kamis (28/07).

Baca juga: Melestarikan Budaya, Pemkab Natuna Kembali Gelar Panggung Seni

Tujuan pementasan adalah untuk merevitalisasi, atau membangkitkan kembali teater mendu yang terancam punah akibat perkembangan zaman.

Rahmat mengungkapkan, pada pementasan pihaknya melibat generasi muda Natuna, komunitas serta penggiat seni dan budaya di Natuna.

“Para kawula muda turut menjadi peserta dalam pementasan ini,” imbuhnya.

Ia berharap, pementasan yang merupakan kerjasama pihaknya dan Pemerintah Kabupaten Natuna itu terus berlanjut, agar mendu tetap lestari.

“Kami hanya memulai, dan kegiatan ini tidak cukup dilakukan disini saja,” pungkasnya.

Menanggapi pementasan teater mendu, Sekretaris Daerah Natuna, Boy Wijanarko mengapresiasi pementasan Mendu di Natuna. Ia mengatakan, Pemkab akan berusaha menjaga kelestarian seni dan budaya yang ada di Natuna.

Baca juga: ITM Kepri Ingin Bangkitkan Kesenian Opera Cina ‘Tio Ciu’

“Semoga pertunjukkan malam ini memberikan nilai positif kedepan, dan ada regenerasi bukan orang tua saja yang bisa,” harapnya.

Harlin, warga Natuna mengaku senang bisa menyaksikan teater mendu yang sudah lama tidak dipentaskan di Natuna.

“Hampir tiga tahun saya tidak melihatnya,” ucap Harlin.

Ia berharap, WBTB yang berasal dari Natuna ini terus eksis agar masyarakat bisa menikmatinya.

“Kurang puas karena cuma satu malam ini saja, kalau bisa diadakan setiap bulan,” ucapnya demikian.