BATAM – Kapolda Kepulauan Riau (Kepri), Irjen Pol Asep Safrudin, mengapresiasi keberhasilan TNI Angkatan Laut (AL) menggagalkan penyelundupan 1,9 ton narkotika jenis sabu dan kokain di perairan Selat Durian, Tanjung Balai Karimun.
“Luar biasa! Ini tangkapan fantastis yang patut kita apresiasi. Rekan-rekan TNI AL telah menunjukkan komitmen luar biasa dalam menjaga laut kita dari ancaman narkotika,” ujarnya saat konferensi pers di Mako Lantamal IV Batam, Jumat 16 Mei 2025.
Asep menilai pengungkapan ini bukan hanya prestasi besar, tetapi juga menjadi peringatan keras bagi seluruh aparat penegak hukum di Kepri. Ia menekankan bahwa wilayah perairan Kepri masih menjadi jalur favorit bagi sindikat narkotika internasional.
“Ini jadi warning bagi kita semua. Kepri masih menjadi jalur primadona para penyelundup. Maka, sinergi dan kewaspadaan antarinstansi harus terus diperkuat agar tidak ada celah bagi pelaku,” ujarnya.
Ia juga menyoroti jumlah kokain yang diamankan mencapai 1,2 ton sebagai yang terbesar pertama kali ditemukan di wilayah Kepri. “Setahu saya, ini pertama kalinya ditemukan sebanyak itu di sini,” kata Asep.
Polda Kepri, lanjutnya, turut ambil peran sejak awal dalam proses identifikasi kandungan narkoba yang disamarkan dalam kemasan teh China.
“Kita sudah berkolaborasi sejak awal dengan TNI AL. Hasil pengujian dari Direktorat Narkoba Polda Kepri memastikan itu memang sabu dan kokain,” ujarnya.
Baca juga: TNI AL Gagalkan Penyelundupan 1,9 Ton Sabu dan Kokain di Kepri Senilai Rp7 Triliun
Terkait proses hukum, Asep menyebut penyidikan kasus ini akan dilimpahkan ke Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kepri. Namun, ia menegaskan kerja sama lintas lembaga akan tetap berjalan, termasuk dalam pengembangan jaringan.
“Kami mendukung penuh pelimpahan ke BNN, tapi tetap terlibat dalam pengembangan kasus. Dirnarkoba Polda Kepri juga sudah berkoordinasi dengan Bareskrim Polri untuk membongkar jaringan lebih luas,” katanya. (*)
Ikuti Berita Ulasan.co di Google News