Kapolda Papua Minta Jangan ada Krisis Oksigen

Rapat koordinasi penanganan COVID-19 yang di pimpin Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri. (Foto: Antara)

Jayapura – Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri memimpin rapat koordinasi penanganan pandemi COVID-19 dengan menggandeng seluruh pimpinan rumah sakit di Jayapura. Dirinya mengingatkan jangan ada krisis oksigen dan BOR di rumah sakit.

“Kita harus bisa mengatur ataupun mengolah alur oksigen, jangan sampai ada korban jiwa gara-gara krisis oksigen, sehingga pihaknya sudah melakukan pengecekan ke RS Provita dan distributor oksigen yakni CV. Huyele serta PT. Indo Gas Papua untuk mengecek produksi dan distribusi tabung oksigen,” katanya dalam rapat koordinasi penanganan pandemi COVID-19 dengan menggandeng seluruh pimpinan rumah sakit di Jayapura, Kamis (22/07).

Usai pertemuan, Kapolda Papua mengaku rapat koordinasi itu dilakukan untuk membahas masalah penanganan COVID-19 khususnya terkait “bed occupancy rate” (kapasitas tempar tidur/BOR) rumah rakit dan ketersediaan tabung oksigen.

“Saya menunjuk Kabid Dokkes agar berkordinasi langsung dengan para direktur rumah sakit sehingga nantinya dapat mempersiapkan dua tim personel brimob dan sabhara untuk mengantar jemput tabung oksigen ke rumah sakit yang ada di Kota/Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Keerom,” lanjut Irjen Pol Fakhiri.

Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Papua mengatakan Rumah Sakit Abepura mampu memproduksi/refill sebanyak 60 tabung oksigen per hari namun itu hanya untuk keperluan pribadi rumah sakit tersebut.

Sedangkan CV. Huyele dan PT. Indo Gas Papua keduanya bisa memproduksi/refill sebanyak 120–200 tabung oksigen perhari, kata Sumule seraya menambahkan di bulan Agustus mendatang RSUD Jayapura bisa memproduksi sendiri sebanyak 300 tabung oksigen perhari sehingga produksi CV. Huyele dan PT. Indo Gas Papua dapat dialihkan ke rumah sakit lainnya, jelas Sumule yang juga menjabat Wadir RSUD Jayapura.

Direktur Rumah Sakit Abepura Dr. Daisy Christina Urbinas mengatakan untuk Rumah Sakit Abepura mampu memproduksi/refill sebanyak 60 tabung oksigen perhari namun itu hanya untuk keperluan pribadi RSUD Abepura.

Saat ini kami mengalami kesulitan obat-obatan akibat meningkatnya harga obat sehingga diharapkan polisi bisa membantu mengungkapkan penyebab kenaikan tersebut, harap Dr. Daisy Urbinas.

Sementara itu Direktur Rumah Sakit Dian Harapan Dr. Ance M. Situmorang menyampaikan terima kasih atas bantuan tabung oksigen mengingat itu sangat dibutuhkan.

Untuk ketersediaan BOR kami masih sanggup untuk atasi, namun untuk ketersediaan tabung oksigen kami sangat kekurangan karena kondisi COVID-19 saat ini berbeda dengan kondisi sebelumnya dimana saat ini semua pasien datang dengan gejala berat.

“Karena itu kami mohon Kapolda Papua bisa membantu penyediaan tabung oksigen,” harap Dr. Ance Situmorang.

Dari data SGPP COVID-19 Papua hingga Selasa (20/7) secara kumulatif kasua COVID-19 di Papua tercatat 30.634 orang positif, 24.613 orang sembuh, 5.355 orang dirawat dan 666 orang meninggal.

Pewarta : Antara
Redaktur: M Rakhmat