IndexU-TV

Karantina Kepri Komitmen Fasilitasi Ekspor Sarang Burung Walet

Karantina Kepri
Karantina Kepri menggelar acara kelompok diskusi terarah Focus Grup Discussion (FGD) bertemakan Dialog Interaktif. (Foto: Dok Karantina Kepri)

BATAM – Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Kepulauan Riau (Karantina Kepri) berkomitmen memfasilitasi ekspor sarang burung walet (SBW) ke berbagai negara tujuan.

Pasalnya, SBW atau dikenal dengan sebutan emas putih menjadi salah satu komoditas ekspor unggulan Kepri  dan memiliki nilai ekonomi tinggi. Potensi SBW di pasar ekspor pun masih sangat terbuka. Dengan terus meningkatnya permintaan pasar dunia, sehingga perlu jaminan kualitas akan komoditas tersebut.

Mengakomodir hal tersebut Karantina Kepri menggelar acara kelompok diskusi terarah Focus Grup Discussion (FGD) bertemakan Dialog Interaktif “Perkuat Strategi Hilirisasi dan Peluang Pasar Ekspor SBW Dalam Mendukung Ketahanan Pangan” bertempat di Ballroom Hotel Santika, Rabu 13 November 2024.

Kepala Karantina Kepri, Herwintarti mengatakan, FGD ini menjadi wujud konsistensi Karantina dalam mendorong dan mengawal mitra karantina untuk terus melakukan ekspor SBW ke berbagai negara.

“Karantina Kepri berkomitmen untuk terus memfasilitasi ekspor SBW dengan tetap memperhatikan pemenuhan persyaratan karantina ekspor ke negara tujuan,” kata Herwintarti dalam keterangan tertulisnya diterima, Kamis 14 November 2024.

Berdasarkan data Indonesia Quarantine  Automation System (IQFAST), hingga Agustus 2024 diketahui volume ekspor SBW yang telah melakukan sertifikasi sebanyak 95 kali dengan volume hampir 2.350 kg senilai 32,9 triliun.

Dengan potensi yang besar tersebut diharapkan terus terjaga kualitas SBW asal Kepri, sehingga menambah nilai jual di pasar internasional dan semakin banyak negara tujuan ekspor.

“Dengan rutinnya monitoring yang dilakukan Karantina Kepri ke pengusaha walet di Kepri, khususnya Batam adalah wujud Karantina Kepri asistensi langsung kepada pelaku usaha SBW baik administrasi maupun teknis sesuai protokol dari hulu ke hilir dan memastikan jaminan sanitary melalui Health Certificate seiring trend positif peningkatan ekspor SBW membawa pertumbuhan ekonomi dan memperkuat ketahanan pangan nasional,” ujar Herwintarti.

Baca juga: Penajam Optimalkan Pendapatan Dari Sarang Burung Walet

Selanjutnya hasil diskusi terarah  FGD ditekankan pada ketelusuran melalui formulasi sistem hilirisasi yang integratif dan harmonisasi antar entitas yang terlibat untuk menjaga kestabilan dan keberlanjutan ekspor  SBW serta keseimbangan ekosistem SBW. (r/*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News

Exit mobile version