Kartu Prakerja Gelombang 23 Resmi Dibuka Hari Ini, Kuota 500 Ribu Orang

Foto : Antara

Jakarta – Pendaftaran Kartu Prakerja gelombang 23 resmi dibuka pada Kamis (17/02). Program ini merupakan bantuan biaya untuk pengembangan kompetensi kerja dan kewirausahaan bagi para pelaku usaha.

“Gelombang 23 dibuka dengan kuota sebanyak 500.000 orang. Gelombang selanjutnya akan dibuka dengan jumlah kuota yang sama,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan pers daring pada Kamis siang.

Baca juga: 800 Ribu Kuota Kartu Prakerja Gelombang 20 Siap Dibuka

Menurut Airlangga, Komite Kartu Prakerja juga telah memutuskan untuk memprioritaskan pendaftar dari 212 kabupaten dan kota dengan angka kemiskinan ekstrem yang tinggi.

“Diharapkan melalui bantuan Kartu Prakerja dapat mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat untuk dapat terlepas dari jerat kemiskinan ekstrem,” imbuh Airlangga.

Selain itu, Program Kartu Prakerja juga akan memberikan alokasi khusus kepada 50.000 calon Pekerja Migran Indonesia.

“Pelatihan Kartu Prakerja diharapkan dapat melengkapi kompetensi yang dimiliki oleh para calon pekerja migran Indonesia saat bekerja di negara tujuan masing-masing,” ucapnya.

Baca juga: Buruan Daftar, Hari Ini Kartu Prakerja Gelombang 17 Dibuka

Pendaftaran dapat dilakukan melalui situs resmi Program Kartu Prakerja www.prakerja.go.id. Bagi pendaftar yang lolos sebagai penerima, Airlangga meminta dapat segera memilih pelatihan yang benar-benar dibutuhkan dengan memanfaatkan fitur ‘pencarian pelatihan’ di dashboard.

“Jika telah menyelesaikan pelatihan, manfaatkan fitur ‘rekomendasi pekerjaan’ untuk melihat lowongan kerja yang sesuai dengan kompetensi dan pelatihan yang telah diselesaikan. Penerima Kartu Prakerja dapat memanfaatkan dengan melampirkan sertifikat pelatihan Pra Kerja untuk melamar pekerjaan,” ucapnya.

Program Kartu Prakerja juga akan membuat penawaran dan permintaan tenaga kerja lebih terhubung.

“Dengan teknologi digital, Kartu Prakerja mentransformasi layanan publik dan membentuk kebiasaan baru atau new normal bagi masyarakat untuk selalu belajar,” ujarnya.