TANJUNGPINANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kepulauan Riau terus meningkatkan surveillance atau pengamatan terhadap gejala penyakit menular cacar monyet (monkey pox) di masyarakat meski wilayah Kepri nihil kasus terkonfirmasi.
Kepala Dinkes Provinsi Kepri, Moh. Bisri menyampaikan hingga saat ini di Kepri belum menemukan atau mendapatkan laporan kasus cacar monyet yang terkonfirmasi.
“Untuk tahun ini tidak ada laporan kasus cacar monyet tersebut. Namun, pernah ada di Batam kasus positif monkey pox,” ujarnya menjeaskan kepada ulasan.co, pada Senin 22 September 2025.
Baca Juga: Bagaimana Cacar Monyet Menular, Simak Penjelasan WHO
Diketahui, baru-baru ini seorang santri di salah satu pesantren di Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, meninggal dunia setelah diduga terinfeksi cacar monyet (monkeypox/Mpox).
Korban meninggal pada Jumat, 19 September, setelah mendapat perawatan intensif di RSUD Meranti.
Dengan demikian, Bisri kembali menjelaskan bahwa peningkatan pengawasan dilakukan oleh tenaga kesehatan di tingkat puskesmas maupun rumah sakit. Jika melihat gejala-gejala yang tampak pada tubuh penderita cacar monyet yakni ruam atau lesi.
“Nah, dari mekanisme pelaporan, koordinasi dan penyelidikan dilapangan ini, jika ditemukan maka dilakukan pemeriksaan sampel terhadap penderita,” jelasnya.
Baca Juga: Atasi PMI Ilegal, BP3MI Kepri Gandeng Malaysia Dalam Skema Baru
Dia menjelaskan, adapun gejala umum dari penyakit ini yaitu demam panas dengan suhu tubuh 38,35 derajat, adanya pembengkakan limpa, serta ruam di kulit.
“Kalau ada yang memiliki gejala seperti itu, itu sudah masuk dalam suspect,” jelasnya.
Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat Kepri agar tidak ragu memeriksakan kondisi kesehatannya ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
“Jika mengalami gejala jangan ragu untuk periksa kesehatan. Dan cara pencegahannya adalah dengan membatasi kontak dengan kasus suspek monkey pox,” pungkasnya.
Ikuti Berita Ulasan.co di Google News
