Kasus Stunting Karimun Tercatat 13,3 Persen, Terendah se-Kepri

Wakil Bupati Karimun, Anwar Hasyim.

KARIMUN – Kasus penderita gizi buruk atau stunting di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau (Kepri) tercatat 13,3 persen di tahun 2023 ini.

Dengan begitu, angka stunting di Karimun tersebut masih berada di bawah target Nasional yakni 14 persen.

Wakil Bupati Karimun, Anwar Hasyim mengatakan, angka tersebut harus dipertahankan agar tidak mengalami kenaikan di tahun-tahun selanjutnya.

“Kita terus berupaya untuk menekan angka stunting. Ke depan kita targetkan ini terus turun,” kata Anwar Hasyim, Kamis (09/03).

Anwar menyebutkan, di tahun 2022 Karimun menduduki peringkat pertama angka stunting terendah di Provinsi Kepri. Karimun juga meraih penghargaan dari BKKBN Nasional.

Daerah yang diketahui angka stunting tertinggi untuk wilayah Karimun adalah daerah luar Pulau Karimun seperti Moro dan Durai.

“Di Moro dan Durai agak tinggi angka stuntingnya. Kendala penanganannya karena jangkauan kita rendah, ditambah data juga terlambat,” jelas Anwar.

Dalam upaya menurunkan angka stunting, Pemkab Karimun membentuk koordinasi dengan seluruh stakeholder di Karimun hingga ke tingkat paling bawah.

“Fokus untuk penanganan stunting terhadap daerah-daerah di luar pulau Karimun, kami perdayakan OPD terkait, camat, lurah hingga ke PKK,” ucap Anwar.

Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak, akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar.

Baca juga: Pemkab Karimun Usulkan Ranperda Retribusi dan Pajak Daerah Terbaru