Kebutuhan Hewan Kurban di Bintan Diprediksi Naik 10 persen

Hewan Kurban
Hewan kurban berada di kandang milik peternak Bintan, Kepri. (Foto: Andri Dwi Sasmito)

BINTAN – Kebutuhan hewan kurban Hari Raya Iduladha 2024 di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), diprediksi akan bertambah 10 persen dari tahun sebelumnya sejumlah 583 ekor.

Berdasarkan data pemotongan hewan kurban di Bintan tahun 2023 dari laporan Aplikasi Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (Isikhas) berjumlah 583 ekor terdiri dari 345 ekor sapi dan 238 ekor kambing.

“Estimasi kebutuhan hewan kurban tahun 2024 ini kemungkinan naik 10 persen,” kata Pejabat Otoritas Veteriner Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bintan, drh. Iwan Berri Prima, Kamis 23 Mei 2024.

DKPP Kabupaten Bintan mencatat ketersediaan hewan kurban sampai Mei 2024 mencapai 1.342 ekor, terdiri dari 890 ekor sapi dan 452 ekor kambing.

Hewan kurban tersebut tersebar di Kecamatan Toapaya, Teluk Bintan, Gunung Kijang, Teluk Sebong, Sri Koala Lobam, Bintan Utara dan Bintan Timur.

“Jumlah ini bisa terus bertambah seiring dengan mendekati hari pelaksanaan pemotongan kurban,” ucap drh. Iwan.

Lanjut, kata Iwan, pihaknya telah memberikan rekomendasi kepada peternak untuk mendatangkan hewan kurban dari luar daerah ke Kabupaten Bintan.

“Tentunya bekerja sama dan berkoordinasi dengan Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Provinsi Kepri,” ujarnya.

Baca juga: Tips Memilih Hewan Kurban Sehat

Sampai saat ini rekomendasi yang diberikan hingga pertengahan Mei 2024 sebanyak 237 ekor sapi dan 426 ekor kambing.

Wakil Ketua II Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Kepri ini menyebut, hewan yang masuk ke Bintan dalam kondisi sehat, karena telah dilakukan pemeriksaan laboratorium, terutama untuk Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), dan penyakit Jembrana untuk sapi Bali.

Meski seperti itu, Iwan mengimbau kepada masyarakat untuk tidak memasukkan hewan secara ilegal ke Kabupaten Bintan.

“Mari kita jaga Bintan untuk tetap bebas penyakit hewan menular. Jika ada hewan yang sakit, silahkan hubungi dokter hewan dan petugas paramedik veteriner di lapangan,” sebut dia. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News