Keluarga Bukan Hambatan untuk Menjadi Wartawan

Tanjungpinang, Ulasan. Co – Desy Liza Purba sudah bekerja selama tujuh tahun sebagai wartawan di Tanjungpinang Pos, sebelum ia terjun ke dunia jurnalistik ia sempat mendapatkan larangan dari sang ibu , tapi berkat usaha dan niatnya yang kuat akhirnya ia disetujui oleh ibu beserta keluarga, Selasa (19/11)

Pekerjaan di lapangan sangat didominasikan oleh laki-laki, termasuk dalam dunia jurnalistik. Perempuan sering dianggap rapuh jika harus mencari dan meliput suatu berita baik meliput berita perang, olahraga, kegiatan atau meliput daerah-daerah berbahaya.

Menjadi seorang wartawan sudah menjadi pilihan dan pekerjaan yang ia senangi.

“belajar dan banyak hal yang bisa dilakukan, bahkan bisa lebih dekat dengan berbagai lapisan,” ujarnya.

Menurut Desi, pekerjaan menjadi seorang orang wartawan sangatlah menyenangkan

“rasa penasaran dan keingintahuan bisa terjawab melalui komunikasi yang dilakukan. Khususnya terkait pelayanan di pemerintahan yang di keluhkan masyarakat umum,” katanya.

Dengan kemampuan yang ia miliki, Desi memilih dan mulai terjun kedalam dunia jurnalistik hingga menjadi seorang wartawan merintis dimasa kuliah tahun 2013 akhir lalu. Desi mengaku memperhatikan penampilan dan sikap dalam meliput berita.

“Saya benar-benar memperhatikan fashion serta bersikap sopan santun setiap turun kelapangan khususnya ke pemerintahan, jangan sampai terkesan tidak baik,” katanya.

Desi juga mengajak para jurnalis pemula untuk belajar menggali informasi agar dapat memberikan solusi kepada masyarakat terhadap isu yang dianggap janggal.

“banyak hal yg bisa dilihat disekeliling. Bagi teman-teman yang ingin bergabung, di sini juga tempat lahirnya empati. Belajar terus melakukan agar semua hal yang dianggap janggal bisa dibahas dan diberikan solusi,” tutupnya.

Pewarta : Meliana dan Octa