Keluarga Pasien Keluhkan Biaya Speedboat Puskesmas Rp1,5 Juta

Speedboat
Speedboat Puskemas Keliling (Puskel) Bunguran Barat di Pelabuhan Kecamatan Bunguran Barat, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri). (Foto:Istimewa)

Natuna – Warga Sedanau Kecamatan Bunguran Barat, Kabupaten Natuna, Kepri mengeluhkan ongkos speedboat yang dikenakan bagi keluarga pasien untuk rujuk berobat ke RSUD Natuna.

Tak tanggung-tanggung biaya sewa speedboat milik Peskesmas Keliling (Puskel) dan speedboat milik Kecamatan Bunguran Barat dikenakan capai Rp1,5 juta untuk sekali jalan.

Hal itu dikeluhkan Joko Suprianto, warga Sedanau RT 04 RW 03 Kecamatan Bunguran Timur.

“Setiap warga yang akan dirujuk ke RSUD di Ranai menggunakan Puskel harus bayar,” ucap Joko saat dihubungi awak Ulasan.co, Senin (13/12).

Ia menegaskan, sebagai warga dirinya merasa terbebani dengan biaya tinggi yang diminta oleh pihak Puskesmas tersebut.

Joko menanyakan, apa penyebab speedboad Puskel milik pemerintah tersebut harus berbayar.

Menurutnya, speedboat Puskel yang diperuntukkan melayani warga seharusnya tidak berbayar.

Baca juga: PMI Natuna Galang Donasi Untuk Korban Gunung Semeru

“Harus bayar Rp1,5 juta, malah murah kita sewa speedboat pribadi,” terangnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Puskesmas Bunguran Barat Dr. Wan Ari mengatakan, selama ini anggaran untuk operasional Puskel yang diperuntukkan untuk rujukan berobat ke RSUD memang belum ada.

“Belum pernah dianggarkan. Masih dibikin Perbup untuk tahun depan,” ujar Dr Ari saat dihubungi lewat telepon oleh awak media.

Ia menyebut, bagi warga yang mau menggunakan Puskel tersebut mau tidak mau harus mengeluarkan uang dari kantong pribadi.

“Jika mau menggunakannya harus keluar duit,” ucap Dr Ari.

Ia mengatakan, selaku Kepala Puskesmas dirinya tidak punya wewenang untuk mengeluarkan anggaran tersebut.

“Uangnya untuk membeli Bahan Bakar Minyak (BBM),” tandasnya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Camat Kecamatan Bunguran Barat, Tri Didik Sisworo.

Ia menyebut, anggaran operasional penggunaan speedboat Puskel dan speedboat milik Kecamatan Bunguran Barat untuk keperluan berobat dan keperluan lainnya belum dianggarkan.

“Untuk pelayanan kita ada Puskel, tapi memang harus bayar,” ucap Didik saat dihubungi lewat telepon.

Ia menjelaskan, pihaknya sudah melakukan koordinasi kepada pihak Kabupaten terkait hal tersebut.

Maka dari itu, ia meminta masyarakat untuk bersabar.

“Di Musrenbang sudah kita usulkan, semoga teralisasi. Karena ini untuk kebaikan bersama,” pungkasnya.

Pulau Sedanau dipisah oleh lautan dengan ibukota kabupatennya, pulau ini berada dibagian utara kepulauan Indonesia.

Transportasi yang digunakan menggunakan feri cepat dengan lama 25 menit perjalanan.

Jika ditempuh dari Ranai, maka waktu tempuh perjalanan selama 20 menit.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *