Keluarga Sekwan Kepri Kuasai Proyek Pakaian sampai Pemeliharaan Taman

Keluarga Sekwan Kepri Kuasai Proyek Pakaian sampai Pemeliharaan Taman
Keluarga Sekwan Kepri Kuasai Proyek Pakaian sampai Pemeliharaan Taman. Foto: Deden Rosanda

Tanjungpinang – Martin Maromon diduga menguasai sejumlah proyek di DPRD Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Sekretaris dewan itu, menunjuk langsung usaha keluarganya untuk beberapa pekerjaan yang didanai APBD. Namanya disinyalir sudah ada di sejumlah proyek dewan, jauh sebelum dilantik menjadi sekretaris, tujuh bulan silam.

Pekerjaan yang digarap keluarga mantan Kepala Biro Umum Pemprov Kepri ini, antara lain pengadaan pakaian dinas pimpinan dan anggota DPRD serta sfat setwan, renovasi gedung, pengadaan konsumsi hingga pemeliharaan taman.

Navi Tailor dengan bendera CV Navi Permata Cemerlang ditunjuk mengerjakan pakaian dinas. Proyek ini dipecah sesuai jenis pakaian yang dipesan. Nilai totalnya Rp572 juta. Proyek lain yang melibatkan keluarga Sekwan adalah renovasi gedung berbiaya Rp400 juta serta pemeliharaan taman dengan pagu anggaran Rp724 juta.

Baca juga: Keluarga Sekwan Garap Proyek DPRD Kepri

Jejak keluarga Martin juga ada di pengadaan konsumsi kegiatan-kegiatan Pemprov Kepri. Melalui Navi Catering & Resto, keluarga mantan Kabag Humas dan Protokol Pemko Batam ini, jadi pemasok makanan untuk acara-acara pemprov yang diselenggarakan di Batam, utamanya di Graha Kepri.

Ditemui Ulasan.co, di ruangan kerjanya, Rabu (09/02) lalu, Martin tak membantah keberadaan usaha milik keluarganya di sejumlah proyek DPRD Kepri. Namun ia tidak menjelaskan alasan dipilihnya CV Navi Permata Cemerlang untuk sejumlah pekerja dengan sistem penunjukan langsung berbiaya lebih Rp1,5 miliar, bersumber dari APBD tersebut.

Martin malah menyebut sejumlah proyek di DPRD Kepri tahun anggaran 2021 sedang diaudit BPK.

“Ini BPK sedang turun. Ada semua barangnya,” kata Martin.

Pernyataan Martin merujuk sejumlah proyek di Setwan, seperti pengadaan kendaraan roda empat senilai Rp1,8 miliar, pengadaan alat kantor dan alat rumah tangga (reproduksi) Rp198 juta, alat kantor dan alat rumah tangga lainnya Rp425 juta, maupun alat pendingin Rp156 juta. Total seluruh kegiatan Rp4,6 miliar.