IndexU-TV

Kenapa Joki ‘Tong Setan’ Pasar Malam Tidak Jatuh saat Atraksi?

Aksi joki tong setan saat akan merebut saweran uang dari penonton. (Foto:Adly Hanani/Ulasan.co)

Hai sahabat Ulasan. Nah ada topik menarik nih untuk di bahas. Anda pasti pernah datang ke pasar malam bukan, dan melihat tong raksasa yang berdiri tegak dan terdapat beberapa penonton.

Siapa pun yang pernah menyaksikan dipastikan bakal mengatakan seru jika berkunjung ke pasar malam. Pasar malam merupakan hiburan yang merakyat, dan hingga saat ini masih berdiri meski sudah jarang digelar.

Bahkan pasar malam tradisional yang melegenda itu, hingga saat ini masih eksis menjadi tontonan menarik bagi masyarakat di daerah-daerah seperti Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan hingga kawasan timur Indonesia.

Pasar malam kerap didirikan di daerah terpencil pinggiran kota. Digelar di atas lahan yang lumayan luas, dengan kontur tanah yang tidak rata bahkan becek setelah hujan turun.

Meski kesannya ‘jaman dulu’ alias jadul bila dibandingkan dengan zaman saat ini, namun keberadaannya tetap dinanti masyarakat dari berbagai kalangan.

Terlebih lagi, hiburan yang disajikan mayoritas untuk kesenangan usia anak-anak. Selain itu, pasar malam jadi ajang nostalgia bagi yang merindukan suasana ikoniknya.

Pasar malam ini seperti arena mirip pasar tradisional namun identik dengan festival atau fair, di mana permainan karnaval dan wahana permainan untuk anak-anak seperti komidi putar, bianglala dan kereta api mini juga tersedia.

Seperti yang berlangsung saat ini, Pasar Malam Pandawa II yang berasal dari Kota Pekanbaru di Kasawan Kijang, Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri).

Pasar malam telah menjadi sejarah dan cerita menarik bagi masyarakat Tanah Air, meski kesannya yang terbilang hiburan kelas menengah ke bawah namun paling diminati.

Namun ada yang benar-benar khas dari pasar malam tradisional ini yaitu atraksi tong setan. Meski telah dimainkan sejak lama, namun pertunjukan tong setan masih menyimpan banyak misteri.

Masyarakat memadati area Pasar Malam Pandawa II di Kijang, Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Kepri. (Foto:Adly Hanani/Ulasan.co)

Bahkan sejak kemunculannya di tiap gelaran pasar malam, tak sedikit orang yang mengira ada unsur magis. Lantaran sang joki melaju kencang dengan mengendarai sepeda motor di dinding tong raksasa yang berdiri tegak hampir 90 derajat.

Aksi memukau tong setan rata-rata menjadi alasan utama bagi pengunjung, untuk datang ke pasar malam yang dipenuhi sorotan lampu warna-warni itu.

Tetapi yang menjadi pertanyaan, mengapa joki yang tampil hampir tak pernah terjatuh saat mengitari dinding. Padahal, dengan tingkat kemiringan hampir 90 derajat, roda kendaraan mustahil menapak dengan sempurna.

Diketahui, tong setan merupakan permainan yang bisa disaksikan di suatu pasar malam. Biasanya, untuk menyaksikan atraksi tersebut, penonton diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp10 ribu hingga Rp20 ribu.

Setelah membeli tiket, pengunjung akan dipersilakan naik ke bagian bibir atas tong dan menyaksikan pertunjukan melalui sudut tersebut.

Nantinya, saat pemain tong setan mulai melangsungkan atraksinya, penonton diperkenankan menyawer uang dengan cara melemparnya, ataupun menyerahkan langsung kepada mereka.

Meski praktik permainan tong setan terbilang ekstrem. Bahkan, saat atraksi dimulai, para pemain biasanya menunjukkan gelagat aneh dengan menjulurkan lidah ataupun berteriak keras-keras. Itulah mengapa, banyak pihak beranggapan, mereka sedang dirasuki sosok tak kasat mata.

Cerita-cerita yang tersebar dahulunya, bahwa joki tong setan memiliki ilmu gaib dan melakukan sederet ritual khusus sebelum beraksi melaju di dalam tong, namun benarkah demikian?

Pertunjukan yang biasa dimainkan menggunakan sepeda motor legendaris Yamaha RX King tersebut, juga menampilkan sang joki yang berani melepas tangan, atau kakinya saat mengitari dinding tong.

Mereka terus berputar-putar seakan-akan ada unsur lain yang sedang mengendalikan. Lantas, bagaimana sains menjelaskan hal tersebut?

Fakta Joki ‘Tong Setan’

Aksi joki tong setan Pasar Malam Pandawa II yang berlangsung di Kijang, Kabupaten Bintan, Sabtu (14/09/2024). (Foto:Adly Hanani/Ulasan.co)
Baca juga: Kemeriahan Pasar Malam Pandawa di Kijang Bintan, Hiburan Merakyat yang Tak Lekang Digerus Zaman

Meski banyak orang berpendapat ada unsur magis atau mistik di balik aksi joki tong setan, namun faktanya hal tersebut adalah keliru.

Hanya saja, cerita-cerita itu menambah keseruan bagi yang pernah menyaksikannya.

Melansir VIVA Otomotif dari laman Scienceabc, Kamis 23 September 2021, fenomena tong setan terdapat unsur ilmiah. Ketika sang joki beratraksi, ada empat gaya yang bekerja dalam ilmu fisika.

Adapun gaya yang pertama yaitu gravitasi, yang memberi tekanan ke bawah. Kedua yaitu gaya gesek lintasan, yang mengarah ke atas, dan ketiga yakni gaya normal yang arahnya tegak lurus, dan terakhir gaya sentripetal.

Penjelasannya, motor yang bergerak melingkar pada lintasan berupa dinding vertikal (tegak), gaya yang memungkinkan kendaraan dapat bergerak pada lintasan tersebut tanpa jatuh adalah gaya normal (N).

Namun, gaya gesek juga harus seimbang dengan gaya berat agar motor tetap berada pada lintasan tanpa tergelincir dan jatuh.

Selain pengaruh keseimbangan gaya, motor pun harus bergerak dengan kecepatan minimal tertentu. Hal tersebut diperlukan untuk membuat gaya gesek dapat mengimbangi gaya berat agar kendaraan tidak mengalami slip.

Motor mustahil bergerak stabil jika pengendara tak mampu mencapai kelajuan minimal tersebut. Di luar itu semua, faktor titik berat pengendara dan latihan yang berulang-ulang juga menjadi faktor penentu keberhasilan atraksi fenomenal tersebut.

Exit mobile version